Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI JEPANG: BOJ Tetap Optimistis

Bank Sentral Jepang (BoJ) mempertahankan pandangan ekonominya pada level optimistis di sembilan kantor cabang daerahnya dalam laporan kuartalan yang diterbitkan pada Senin (17/10/2016)
Bank Sentral Jepang./.bizdaily.com.sg
Bank Sentral Jepang./.bizdaily.com.sg

Bisnis.com, TOKYO— Bank Sentral Jepang (BoJ) mempertahankan pandangan ekonominya pada level optimistis di sembilan kantor cabang daerahnya dalam laporan kuartalan yang diterbitkan pada Senin (17/10/2016).

Laporan tersebut menyatakan, sembilan kawasan tersebut menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja secara bertahap terus mengalami pengetatan, sehingga berpeluang mendorong pertumbuhan upah dan pemulihan ekonomi yang stabil.

Secara khusus enam dari sembilan manajer regional BOJ mengklaim, ekonomi di kawasannya terus mengalami pemulihan yang moderat.

Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda mengatakan, dengan dipertahankannya level optimis di sejumlah kawasan tersebut, membuat langkah pelonggaran moneter BOJ mendapatkan dukungan positif. Dia menegaskan akan mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar selama diperlukan demi mencapai target inflasi 2%.

"Tren ekonomi Jepang terus menunjukkan pemulihan secara moderat, meskipun pada sisi ekspor dan produksi perusahaan tampak melemah karena adanya efek perlambatan pertumbuhan di negara berkembang," kata Kuroda, seperti dikutip dari Reuters, Senin (17/10/2016).

Namun demikian, pelemahan konsumsi swasta masih tampak di beberapa daerah. Salah satunya adalah Tokai, yang menjadi rumah bagi raksasa otomotif Toyota Motor Corp. Menguatnya yen selama beberapa bulan terakhir telah mereduksi keuntungan perusahaan dan mengurangi sentimen di tingkat konsumen.

Dalam laporan tersebut, BOJ telah merevisi turun penilaiannya pada kawasan Tokai. Otoritas Moneter Jepang tersebut saat ini memberikan predikat berkembang pada ekonomi kawasan itu, setelah sebelumnya mendapat predikat tumbuh moderat.

“Aktivitas ekspor menyumbang sebagian besar perekonomian di Tokai. Dengan menguatnya yen telah membuat ketidakpastian ekonomi rumah tangga dan perusahaan di kawasan terebut meningkat pesar,” kata salah satu pejabat BOJ dalam konferensi pers.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper