Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunango Jantan Resmikan Pabrik Galvanis di Padang

PT Kunango Jantan membangun pabrik galvanis berkapasitas 36.000 ton per tahun di Padang, Sumatra Barat, guna memenuhi kebutuhan penggunaan baja galvanis untuk sejumlah infrastruktur di kawasan Sumatra.
Pelat baja/indonesian.carbon-steelplate.com
Pelat baja/indonesian.carbon-steelplate.com

Bisnis.com, PADANG—PT Kunango Jantan membangun pabrik galvanis berkapasitas 36.000 ton per tahun di Padang, Sumatra Barat, guna memenuhi kebutuhan penggunaan baja galvanis untuk sejumlah infrastruktur di kawasan Sumatra.

Direktur Utama Kunango Jantan Asril mengatakan pembangunan infrastruktur yang digalakkan pemerintah, memerlukan material yang tahan lama dan berkualitas tinggi, agar awet untuk waktu lama.

“Kami menyediakan material galvanis yang turunannya berupa tiang lampu jalan, pipa, steel elbow, reducer, guardrail, dan macam-macam. Karena di Sumatra ini belum ada, cost dari Jawa juga cukup mahal, makanya bangun pabrik,” ujarnya, Rabu (12/10/2016).

Menurutnya, pabrik yang dibangun melalui anak perusahaan Kunango Jantan Grup, PT Karya Empat Pilar itu merupakan pabrik galvanis pertama di Sumatra.

Dia menargetkan kebutuhahan tiang lampu jalan, pipa untuk PDAM, maupun produk lainnya dari turunan galvanis di sejumlah daerah seperti Sumbar, Sumut, Riau, Jambi, dan Bengkulu bisa dipenuhi dari perusahaannya.

Galvanis adalah metode palapisan guna pencegahan karat pada baja dan logam, sehingga lebih tahan lama.

Asril menuturkan untuk pembangunan pabrik tersebut, perseroan mengalokasikan Rp50 miliar dengan kapasitas produksi mencapai 36.000 ton per tahun.

Sementara itu, Senior Advisor Asosiasi Galvanis Indonesia (AGI) Arie Haryanto mengungkapkan kebutuhan produk turunan dari galvanis untuk kegiatan infrastrutkur dalam negeri masih sangat tinggi.

“Kapasitas terpasang yang ada, baru sekitar 650.000 ton per tahun. Sementara kebutuhan mencapai 710.000 ton per tahun,” ujarnya.

Dia mengatakan kekurangan pasokan tersebut dipenuhi dengan cara optimalisasi pabrik yang menerapkan sistem shiff (pembagian waktu kerja), agar produksi dalam negeri tetap mampu memenuhi tingginya permintaan.

Arie menjelaskan kebijakan pemerintah yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, meningkatkan permintaan penggunaan galvanis di berbagai daerah.

“Ada peningkatan, terutama untuk proyek-proyek infrastruktur. Sayangnya produksi masih diprioritaskan di Jawa, sehingga ke beberapa daerah itu biaya distribusinya sangat mahal,” katanya.

Dia mendorong pengusaha lainnya, ikut membangun pabrik galvanis di daerah-daerah yang membutuhkan pasokan untuk pembangunan, terutama di luar Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Adapun, permintaan bahan baku baja bagi pengolahan galvanis juga mengalami peningkatan. Kunango Jantan misalnya selama ini membutuhkan 2.500 ton bahan mentah per bulan untuk mengoperasikan pabriknya.

“Sekarang dengan pabrik baru, permintaan mereka bisa naik berkali lipat. Ini bisa memenuhi kebutuhan di daerah sekitarnya,” kata Dadang Danusiri, Direktur Marketing PT Krakatau Steel.

Dia mengatakan setiap bulan, Kunango Jantan melalukan transaksi bahan baku sekitar Rp20 miliar per bulan dengan Krakatau Steel, dan berpotensi meningkat hingga mencapai Rp100 miliar per bulan dengan beroperasinya pabrik baru tersebut.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper