Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia: Penjualan Eceran September 2016 Meningkat

Bank Indonesia memperkirakan penjualan eceran pada September 2016 mengalami pertumbuhan Indeks Penjualan Riil sebesar 15,7% secara tahunan atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya 14,4% secara tahunan.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia memperkirakan penjualan eceran pada September 2016 mengalami pertumbuhan Indeks Penjualan Riil sebesar 15,7% secara tahunan atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya 14,4% secara tahunan.

Peningkatan penjualan eceran diprediksi terjadi pada mayoritas kelompok barang, kecuali peralatan informasi dan komunikasi. Kelompok makanan diperkirakan tumbuh 17,4% (yoy) atau lebih tinggi dari 16,2% (yoy) pada Agustus 2016. 

Pada kelompok nonmakanan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada kelompok suku cadang dan aksesoris (28,1%, yoy), diikuti oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya (20,3%, yoy), terutama disebabkan oleh penjualan produk elektronik di luar audio atau video.

Direktur Penelitian Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal mengatakan hasil survei dari bank sentral menunjukkan adanya peningkatan daya beli masyarakat. Menurutnya, kenaikan konsumsi masyarkat kelas menengah sudah terindikasi sejak Maret 2016 yang kemudian terus mengalami peningkatan. Dia memperkirakan konsumsi hingga akhir tahun masih akan tumbuh di kisaran 5%.

"Sejak beberapa bulan sebelumnya, mulai ada spending di kelas menengah. Penjualan eceran itu untuk kebutuhan sehari-hari yang biasanya lebih terkait daya beli. Sampai September, saya kiramasih bagus," katanya, di Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Bulan sebelumnya, secara tahunan penjualan eceran mengalami peningkatan. Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2016  tumbuh 14,4% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan 6,3% (yoy) pada Juli 2016. 

Survei bank sentral juga mengindikasikan adanya tekanan kenaikan harga pada November 2016 yang diperkirakan meningkat. Berdasarkan, Indeks Ekspektasi Harga Umum tiga bulan mendatang  meningkat 1,8 poin menjadi sebesar 122,5. 

Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang Februari 2017 diperkirakan juga meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, tercermin dari IEH 6 bulan mendatang sebesar 132,4 lebih tinggi dibandingkan 131,4 pada bulan sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper