Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menghimpun data industri kecil menengah (IKM) sebagai acuan strategi penguatan peran produsen kecil dalam rantai pasok industri.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menjelaskan dalam beberapa bulan ke depan Kemenperin fokus mengumpulkan data komprehensif soal industri kecil dan menengah.
Data tersebut adalah komponen utama dalam program e-smart, platform sistem informasi digital industri kecil menengah yang digagas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
“Kami ingin punya basis data yang lengkap. Gunanya untuk mengetahui siapa produksi apa,” katanya di Jakarta pada Senin (3/10/2016).
Gati menjelaskan fungsi utama e-smart adalah acuan bagi program penguatan peran IKM dalam rantai pasok industri manufaktur, sekaligus sebagai sistem monitor pemerintah atas perkembangan IKM.
Pemerintah akan menggunakan basis data IKM sebagai referensi bagi perusahaan sedang, perusahaan besar, atau investor baru yang mencari pemasok komponen bagi aktivitas produksi mereka.
Kehadiran e-smart IKM juga bisa dimanfaatkan oleh pemerintah untuk memastikan program peningkatan kapasitas dan bantuan diberikan tepat sasaran.
“Kami bisa amati aktivitas bisnisnya, jadi bisa tahu jika yang akan diberikan bantuan adalah industri bukan pedagang. Jangan nanti diberikan mesin dan peralatan, dia cuma jual-beli saja,” kata Gati.
Dia menjelaskan Kemenperin rencananya menghimpun data melalui survei ke sentra-sentra produksi IKM di berbagai daerah. Kemenperin juga meminta asosiasi pengusaha seperti Himpunan Pengusahan Pribumi Indonesia (Hippi) merapikan data anggota agar bisa digunakan sebagai data IKM.