Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menandatangani nota kesepahaman dengan World Maritime University (WMU) di Malmo, Swedia, tentang kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang kemaritiman.
Peningkatan kapasitas SDM itu melalui pendidikan formal bidang kemaritiman di WMU dan pendidikan dan pelatihan yang bersifat 'tailor-made' guna mempercepat penyiapan SDM yang memiliki kompetensi dan keterampila berstandar internasional.
Dalam penandatanganan itu, pemerintah Indonesia diwakili oleh Sekretaris Kemenko Maritim Asep D. Muhammad, sedangkan WMU diwakili Presiden World Maritime University Cleopatra Doumbia-Henry.
WMU adalah universitas di bawah International Maritime Organization (WMU). IMO yang berpusat di London, Inggris, memiliki 171 negara anggota. Dalam perkembangannya, IMO membangun institusi pendidikan kemaritiman World Maritime University.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang SDM, IPTEK dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin memberikan kuliah umum bertema Indonesia National Ocean Policy kepada 160 mahasiswa di Auditorium Sasakawa, WMU. Safri menyampaikan sertifikasi kemaritiman menjadi aset untuk mendapat penghasilan lebih baik.
“Anda punya skill. Tapi tanpa sertifikat atau license, Anda hanya akan mendapat gaji sepertiga dari apa yang bisa didapat dengan sertifikat keahlian," ujarnya.
Kemenko Maritim dengan kementerian terkait, seperti Kementerian Pendidikan Nasional serta Kementerian Kelautan dan Perikanan, mendorong sertifikasi keahlian yang diakui secara global. Dengan penandatanganan MoU dengan WMU, peningkatkan kualitas SDM bidang maritim dapat terwujud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
