Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konten Lokal PLTU Butuh Komitmen Produsen Listrik Swasta

Kementerian Perindustrian menargetkan konten lokal PLTU berkapasitas kurang dari 100 MW mencapai 50% pada 2017.
Ilustrasi pembangkit listrik/Wikipedia
Ilustrasi pembangkit listrik/Wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen peralatan listrik menyatakan subtitusi impor peralatan listrik sulit tercapai jika produsen listrik swasta enggan menggunakan komponen lokal.

Ketua Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia (APPI) Karnadi Kuistono mengatakan industri peralatan listrik dalam negeri sudah bisa memproduksi komponen penunjang dalam pembangunan pembangkit listrik skala besar.

Kualitas produk transformer hingga panel listrik buatan domestik terjamin karena sudah digunakan oleh pembangkit listrik yang pembangunannya didanai oleh PT PLN (Persero).

Namun, komponen produksi lokal tidak dilirik oleh pelaksana proyek pembangkit listrik yang didanai swasta padahal kandungan lokal pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan diatur oleh Peraturan Menteri no. 54/2012.

“Generator dan turbin memang produsen lokal belum kuasai, tetapi untuk panel listrik dan komponen penunjang lain harusnya bisa pakai produk dalam negeri. Harusnya di PLTU besar TKDN bisa 15%,” kata Karnadi kepada Bisnis pada Kamis (29/9/2016).

Permenperin no. 54.2012 menetapkan besaran TKDN yang berbeda sesuai dengan kapasitas PLTU. TKDN paling besar ditetapkan bagi PLTU berkapasitas 15 MW yaitu 70,79% dan paling rendah bagi PLTU dengan kapasitas lebih dari 600 MW sebesar 38,21%.

Kementerian Perindustrian menargetkan konten lokal PLTU berkapasitas kurang dari 100 MW yang saat ini baru sekitar 30% bisa naik hingga 50% pada 2017.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan target TKDN untuk menarik investasi di sektor industri manufaktur peralatan listrik.

Dia menilai produsen domestik seharusnya sudah bisa memproduksi komponen peralatan listrik berjenis struktur baja, termasuk boiler, untuk menggantikan produk impor.

“Struktur baja harusnya kita bisa bikin, dibangun di Indonesia. Turbinnya baru diimpor, hingga lokal konten bisa tinggi,” kata Putu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper