Bisnis.com, SEMARANG - Dewan Ketahanan Nasional akan memberikan masukan kepada pemerintah pusat untuk mendukung perkembangan usaha usaha dan mempertahankan produk jamu sebagai salah satu keunggulan produk Indonesia.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Wantannas M. Munir mengatakan industri jamu perlu didukung penuh karena merupakan warisan dari nenek moyang. Oleh karena itu, pemerintah pusat perlu mempertahankan produk jamu, termasuk juga dari sisi ekonomi kerakyatan.
Menurutnya, pemerintah semestinya mengetahui bahwa jamu sebagai kekayaan bangsa Indonesia yang harus dikembangkan di era pasar bebas Asean. Saat ini, produk jamu dari Indonesia belum ada tandingan dari negara lain. Hal ini dikarenakan pasokan bahan baku jamu sangat banyak dan bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
"Kami melihat, perusahaan [PT Sidomuncul] sudah mampu memberdayakan secara optimal warga yang ada di sekitarnya. Baik dari sisi ketenagakerjaannya maupun sebagai penyuplai bahan baku dalam produksi produk Sidomuncul. Hal itu akan kami sampaikan secara langsung kepada Presiden RI Joko Widodo untuk setidaknya dapat mendorong masyarakat menanam tanaman herbal," terangnya disela-sela kunjungan ke pabrik PT Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk., di Semarang, Selasa (27/9/2016).
Pihaknya sengaja datang ke pabrik itu untuk mengetahui secara langsung proses produksi dari produk-produk Sidomuncul. Dari hasil kunjungan itu, tim dari Wantannas akan segera membuat kajian aspek-aspek kehidupan nasional. Sudut atau bidangnya adalah aspek ekonomi kerakyatan dan kesehatan.
“Analisis yang kami lakukan pun secara komprehensif strategis. Intinya jangan sampai jamu sebagai peninggalan leluhur kalah dengan bangsa lain,” paparnya.
Direktur Marketing PT Sidomuncul Tbk. Irwan Hidayat menyatakan kunjungan itu untuk melihat secara detail proses pembuatan jamu hingga menghasilkan produk jadi.
Pihaknya juga dapat secara langsung memberikan beberapa masukan kepada pemerintah untuk memperhatikan industri jamu. Salah satunya tentang bagaimana mempersiapkan perusahaan jamu dapat berkembang di Indonesia, bahkan dapat dipasarkan ke luar negeri.
Sebagai pengusaha jamu, Irwan berpegang teguh pada kepercayaan dari konsumen sebagai modal utama. Pihaknya berkeyakinan semakin banyak konsumen melirik perkembangan produk jamu dan dipercaya publik, jamu Indonesia tidak akan pernah mudah tergerus oleh produk dari luar negeri.
“Sekarang tantangan ke depan, yakni bagaimana pemerintah pun turut serta membantu membangun kepercayaan serta image publik apabila jamu adalah warisan nenek moyang. Ketika orang sudah percaya, produk apapun pasti laku di pasaran," ujarnya.
