Bisnis.com, JAKARTA – Lonjakan penjualan semen pada Agustus merupakan dampak dari tertundanya proyek konstruksi dan properti pada libur panjang Lebaran.
Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Agung Wiharto, mengatakan lonjakan konsumsi pada Agustus adalah dampak dari penundaan pembelian semen sepanjang periode puasa dan Lebaran.
“Memang pertumbuhan penjualan signifkan lebih tinggi dari rata-rata. Ini sebetulnya wajar karena sampai pertengahan Juli banyak liburnya, tertunda proyek di sekitar Lebaran,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (13/9/2016).
Dia berharap tren positif pada Agustus bisa bertahan pada 2–3 bulan ke depan karena konsumsi semen biasanya tertekan pada akhir tahun. Penurunan tersebut adalah dampak peningkatan curah hujan yang biasanya mengganggu proyek-proyek konstruksi dan properti.
“Tren penjualan sebenarnya harus dilihat tahunan karena ada siklus yang membuat pembelian bergeser, tetapi penjualan Agustus memang menggembirakan,” kata Agung.
Asosiasi Semen Indonesia menyatakan penjualan semen naik 8,7% dari 5,49 juta ton pada Agustus 2015 menjadi 5,97 juta ton pada Agustus 2016.
Konsumsi sepanjang Agustus membuat penjualan semen tahun berjalan semakin mendekati target 5% yang ditetapkan ASI. Penjualan semen pada Januari—Agustus 2016 telah mencapai 39,07 juta ton, tumbuh 3,9%.