Bisnis.com Jakarta – Proyek infrastruktur yang mulai terlaksana mendongkrak pertumbuhan penjualan semen pada Agustus.
Asosiasi Semen Indonesia menyatakan penjualan semen naik 8,7% dari 5,49 juta ton pada Agustus 2015 menjadi 5,97 juta ton pada Agustus 2016.
Konsumsi sepanjang Agustus membuat penjualan semen tahun berjalan semakin mendekati target 5% yang ditetapkan ASI. Penjualan semen pada Januari—Agustus 2016 telah mencapai 39,07 juta ton, tumbuh 3,9%.
Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengatakan penjualan semen meningkat pesat pada Agustus seiring mulai berjalannya proyek-proyek infrastruktur tertunda pada awal tahun.
“Ini seperti kami prediksi karena Agustus mulai bergerak pembangunan fisik infrastruktur. Pembangunan power plant cukup gencar. Pembangunan sejuta rumah di Jawa dan luar Jawa juga mulai bergerak,” katanya, Selasa (13/9/2016).
Dia memaparkan produksi semen terserap oleh pembangunan pembangkit listrik program 35.000 MW maupun pembangkit listrik untuk memasok kebutuhan energi pabrik smelter, baja, pupuk, dan semen.
Widodo menambahkan produsen semen juga mulai merasakan kenaikan permintaan dari proyek jalan tol, proyek sejuta rumah dan pembangunan infrastruktur pedesaan.
Data ASI menunjukkan pertumbuhan penjualan paling pesat terjadi di Sumatra dan Bali-Nusa Tenggara. Konsumsi semen di Sumatra naik 17,6% menjadi 1,36 juta ton pada Agustus, sedangkan konsumsi semen di Bali dan Nusa Tenggara naik 17%.
Wilayah Sulawesi memimpin pertumbuhan penjualan semen sepanjang 2016. Penjualan semen di Sulawesi telah naik 21,5% pada Januari—Agustus 2016 menjadi 3,39 juta ton.