Bisnis.com, SEMARANG - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk., kembali memperkenalkan produk herbal terbaru dalam kemasan botol guna memenuhi kebutuhan pasar dengan segmen premium.
Produk terbaru dengan tagline Jamoe Life Style yang diluncurkan di pasaran dalam lima varian produksi, yakni Kunyit Asam , Beras Kencur , kulit manggis , Daun Sirsak dan Pegalinu.
Direktur Marketing Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan tren masyarakat sekarang yang lebih menyukai sesuatu yang alami, praktis, dan siap minum. Oleh karena itu, perseroan yang sudah berpengalaman lebih dari 65 tahun dalam bidang herbal meluncurkan produk baru jamu yang siap minum dalam kemasan botol kaca.
Pihaknya mengatakan perseoran mulai mengembangkan jamu herbal dalam kemasan botol sejak awal 2014 dan 2015. “Dengan produk terbaru itu, semoga minum jamu bisa jadi gaya hidup masyarakat , terutama generasj muda," papar Irwan di sela-sela peluncuran produk terbaru di Koeno Koeni Restaurant Semarang, Jumat (9/9/2016).
Pemasaran produk terbaru, katanya, bakal membidik hotel, kafe dan restoran yang tersebar di seluruh Indonesia. Irwan mengatakan produk dengan segmen menengah ke atas itu bakal meramaikan market jamu herbal.
Kendati demikian, imbuh Irwan, perseroan masih memproduksi dan menyediakan minuman tradisional seperti beras kencur, kunyit asam dan sebagainya.
Selain itu, juga diluncurkan New Alangsari dalam kemasan sachet. Produk itu dibuat dari Alang-alang dan ditambah labu putih. New Alangsari adalah pengembangan dari Alangsari lama. “Manisan Labu Putih dikalangan etnis Tionghwa disebut Tangwe dan diminum sebagai pereda panas dalam,” paparnya.
Peresmian peluncuran Jamu Botol ini dilakukan oleh Yahya Hidayat, selaku pemegang saham 50% di perusahaan Sido Muncul, Sigit Hartoyo selaku komisaris utama Sido Muncul dan Sandra Hidayat selaku pemilik saham Sido Muncul.
Sido Muncul merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 1951 oleh Ibu Rahmat Sulistio dan menjadi perusahaan terbuka pada 18 Desember 2013.
Perusahaan yang bergerak dalam industri obat herbal ini, kini dikelola oleh generasi ketiga yaitu Irwan Hidayat, Sofjan Hidayat, Sigit Hartoyo, Johan Hidayat dan David Hidayat. Sebagai perusahaan terbuka, Sido Muncul juga dikelola oleh beberapa profesional dan seorang komisaris independen.
Ketua Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional atau GP Jamu Jawa Tengah Nyoto Wardoyo mengatakan konsumsi jamu di Indonesia didominasi masyarakat dengan usia di atas 30 tahun atau mencapai 70% dari total konsumen. "Sisanya 30% , dikonsumsi anak muda. Namun, perkembangan sekarang banyak anak muda yang mengenal produk jamu," ujarnya.
Nyoto memaparkan untuk memacu penetrasi pasar ke kelompok masyarakat dibutuhkan berbagai langkah modernisasi agar produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan selera anak muda. Pengusaha jamu dituntut bisa memahami keinginan masyarakat muda.
Moderninasi produk dilakukan mulai dari rasa, kemasan, dan pola komunikasi dengan anak muda. Pihaknya juga berusaha meningkatkan kualitas produsen obat herbal di Jateng guna memacu penjualan.
Nyoto mengatakan kontribusi produksi maupun penjualan jamu di Jateng mencapai sekitar 60%-70% dari total produksi dan penjualan secara nasional. Melihat kondisi perekonomian dalam negeri yang cenderung membaik, dia meyakini target penjualan tahun ini senilai Rp18 triliun dapat tercapai.