Bisnis.com, JAKARTA – PT Yangtze Optical Fibre Indonesia (YOFI) resmi mengoperasikan pusat produksi serat optik pertama di Asean. Serat optik produksi YOFI langsung laris di hari pertama operasi.
YOFI adalah perusahaan patungan PT Yangtze Optical Fibre and Cable atau YOFC (70%) asal China dan PT Monas Permata Persada (30%) asal Indonesia.
Presiden Direktur PT Monas Permata Persada, Santoso mengatakan YOFI telah meraih pembeli untuk seluruh kapasitas produksi tersebut yaitu PT Jembo Cable Company Tbk dan PT Voksel Electric Tbk yang masing-masing akan menyerap 1,5 juta kilometer.
YOFI berencana menggandakan produksi pada 2017 menjadi 6 juta kilometer serat optik per tahun. Kapasitas produksi tersebut setara dengan kebutuhan serat optik tujuh perusahaan produsen kabel serat optik di Indonesia.
Dia menambahkan YOFI saat ini sedang dalam tahap negosiasi untuk memperluas lahan di kawasan industri Suryacipta. Lahan tersebut rencananya akan menjadi lokasi pabrik industri kabel serat optik.
“Rencananya 2017 kita naik, double jadi 6 juta kilometer. Ini 100% masih untuk Indonesia. Kemudian naik ke 8–9 juta kilometer pada tahap ketiga dan pada tahap ke-4 maksimal di 12 juta kilometer,” kata Santoso pada Kamis (8/9/2016).
Presiden Komisaris YOFC Jan Bongaerts mengatakan YOFC memilih Indonesia sebagai basis produksi karena industri kabel di Tanah Air jauh lebih berkembang dibandingkan industri di negara lain di Asean.
Dia memperkirakan permintaan serat optik di Indonesia mencapai 8–9 juta kilometer per tahun dan berpotensi berlipat ganda dalam jangka waktu pendek mengikuti perkembangan pembangunan koneksi jaringan pita lebar di Tanah Air.