Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada tahun depan bisa di atas 4% atau mencapai 4,65% jika pemerintah menggeser tarif listrik menjadi lebih tinggi.
Gubernur BI Agus D.W Martowardojo dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR mengatakan, kenaikan tarif listrik 900VA akan menyebabkan kenaikan inflasi sekitar 0,88%. Seperti diketahui, pemerintah menargetkan pencapaian inflasi pada 2017 berada dalam level 4% +-1%.
"Inflasi kalau seandainya tarif listrik 900VA naik, inflasi meningkat 0,88%. Inflasi kalau disepakati 4%+-1%, maka inflasi tahun depan akan di kisaran 4,6%. Kalau tarif listrik tidak ada penyesuaian, inflasi ada di bawah 4%," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/9/2016) malam.
Sementara itu, bank sentral memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan bisa mencapai 5,21%. Prediksi itu sudah memperhitungkan risiko global yang lebih pesimistis.
Dia juga menambahkan pada kuartal I/2017, perekonomian akan diwarnai adanya pergeseran masa panen sehingga pertumbuhan ekonomi bisa lebih rendah dari kuartal lainnya. Namun, produk domestik Bruto bisa lebih baik dari 2016 karena adanya pembangunan kedaulatan pangan yang sudah dimulai tahun ini.
"Dari sisi lapangan usaha, ada di sektor industri pengolahan, angkutan, dan komunikasi jadi sektor utama pendorong perekonomian," ucapnya.