Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Empat Proyek Migas Ditarget Onstream 2017

Empat proyek minyak dan gas bumi ditarget onstream pada 2017 dan menyumbang produksi sebesar 6.180 barel per hari (bph) untuk minyak dan 316 juta kaki kubik per hari (MMscfd).
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA-- Empat proyek minyak dan gas bumi ditarget onstream pada 2017 dan menyumbang produksi sebesar 6.180 barel per hari (bph) untuk minyak dan 316 juta kaki kubik per hari (MMscfd).

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengatakan target produksi siap jual atau lifting pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2017 untuk minyak sebesar 780.000 bph dan gas 1.150 barel setara minyak per hari (boepd).

Adapun, tambahan dari empat proyek yang akan onstream sebesar 6.180 bph minyak dan 316 MMscfd.

"Pada 2017 ditargetkan akan onstream empat proyek," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Senin (5/9/2016).

Amien menyebut empat proyek yang direncanakan onstream pada 2017 yakni pada kuartal I/2017 proyek Lapangan Madura BD (Husky Oil) dengan 5.980 bph minyak dan 100 MMscfd dan Lapangan Cikarang Tegal Pacing (Pertamina EP) dengan produksi gas 14 MMscfd.

Lalu, pada kuartal III/2017 direncanakan beroperasi proyek Lapangan Jangkrik 200 bph dan gas 142 Mmscfd serta gas dari Jangkrik North East (ENI Muara Bakau) sebesar 60 MMscfd.

Menurutnya, hingga 2020 tak akan ada blok besar yang akan onstream. Di sisi lain, 35 wilayah kerja akan berakhir masa kontraknya sampai 2026, pengurangan kegiatan dan penyerapan gas yang minim.

Dengan demikian, hal itulah yang mendasari proyeksi lifting pada 2018 630.000 bph hingga 680.000 bph untuk minyak dan 1.100 boepd sampai 1.200 boepd.

Pada 2019 sebesar 540.000 bph hingga 610.000 bph minyak dan gas 1.100 sampai 1.200 bph. Lalu, pada 2020, target lifting 480.000 bph sampai 550.000 bph minyak dan gas 1.100 boepd hingga 1.200 boepd.

"35 wilayah kerja yang akan berakhir sampai 2026," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper