Bisnis.com, JAKARTA— Pertumbuhan likuiditas perekonomian pada Juli 2016 mengalami perlambatan.
Menurut data Bank Indonesia, posisi uang beredar dalam arti luas (M2) pada akhir Juli mencapai Rp4.728,6 triliun atau tumbuh 8,1% YOY, melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,7% YOY.
Perlambatan M2 tersebut dipengaruhi oleh komponen M1 dan surat berharga selain saham yang pertumbuhannya turun menjadi 10,9% YOY dan –22,7% YOY dari bulan sebelumnya tumbuh 13,9% YOY dan 1,1% YOY. Sementara komponen uang kuasi pertumbuhannya pada Juli 2016 meningkat menjadi 7,4% YOY dari bulan sebelumnya 7,1% YOY.
Pertumbuhan kredit perbankan yang masih terbatas berkontribusi pada melambatnya pertumbuhan uang beredar Juli 2016. Kredit perbankan pada Juli menurut BI tercatat sebesar Rp4.168,4 triliun atau tumbuh 7,7% YOY, melambat dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 8,2% YOY.
Sementara itu, DPK mencapai Rp4.471,9 triliun atau tumbuh 6,8% YOY, meningkat dari bulan sebelumnya 5,5% YOY. Program tax amnesty tampaknya ikut mendorong laju pertumbuhan DPK. “Hingga pagi ini uang tebusan dari tax amnesty mencapai Rp3,69 triliun atau 2,2% dari target Rp165 triliun yang diharapkan tercapai pada akhir Maret 2017,” papar riset HP Financials yang diterima Jumat (2/9/2016)