Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah paket pekerjaan konstruksi infrastruktur sumber daya air pemerintah dengan perkiraan nilai investasi Rp6 triliun, akan mulai dilelangkan sejak tahun ini.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mudjiadi mengatakan jenis pekerjaan yang akan dilelang dini di antaranya irigasi, embung, tanggul pengendali banjir. Sementara itu, untuk sembilan bendungan baru yang akan mulai dibangun pada tahun depan tidak termasuk ke dalam paket pelelangan dini, karena masih belum siap secara teknis.
“Kalau bendungan sulit [dilelang dini], karena kita juga sekarang masih mengejar yang tahun ini. Ini juga kita sudah kerja cepat tapi masih tetap tidak bisa, jadi yang akan dilelang mungkin seperti proyek irigasi, pengendalian banjir, air tanah, air baku,” ujarnya, Jumat (2/9/2016).
Pada tahun ini, dari delapan bendungan baru yang akan dibangun, Kementerian PUPR baru meneken kontrak Bendungan Kuwil. Sementara itu, enam lainnya masih dalam proses lelang, dan satu bendungan yaitu Bendungan Sukamahi Jawa Barat belum dapat dilelang karena belum mendapatkan izin penetapan lokasi.
“Setelah Kuwil, kita akan segera teken kontrak Bendungan Ladongi dan Sukaraja yang di Lampung akhir September,” ujarnya.
Menurutnya, proses pelelangan delapan bendungan baru dapat selesai menjelang akhir tahun, meleset dari target semula di mana pihaknya berharap kontrak semua bendungan dapat diteken pada Juni. Namun dia memastikan hal tersebut tidak akan mengganggu kualitas penyerapan anggaran.
Adapun pada tahun depan, pemerintah masih menginventarisir sembilan bendungan baru yang akan dibangun tahun depan. Dari sembilan bendungan tersebut, tiga di antaranya berlokasi di Pulau Sumatera, tiga di Pulau Jawa, satu di Pulau Bali, satu di Nusa Tenggara Barat, dan satu bendungan di Pulau Sulawesi.
Pembangunan 9 Bendungan TA.2017
1. Komering II/Tigadihadji, Kabupaten Oku Selatan, Peovinsi Sumatera Selatan
2. Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah
3. Semantok, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur
4. Pamakkulu, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan
5. Sadawarna, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat
6. Tiro, Kabupaten Pidie, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam,
7. Lausimeme, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara
8. Kolhua, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur
9. Sidan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali
Sumber: Kementerian PUPR, 2016