Bisnis.com, KUPANG - Aksi perompakan di selat Karimata membuat para nelayan di NTT berharap patroli aparat tetap berlanjut agar mereka aman saat melaut.
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Nusa Tenggara Timur mengharapkan wilayah perairan di provinsi berbasis kepulauan ini aman dari bahaya perompakan atau unsur kejahatan lainnya terhadap keamanan para nelayan.
"Sejauh ini daerah kita memang aman-aman saja dari perompakan dan sejenisnya, tetapi kami harapkan patroli keamanan laut di wilayah perairan NTT tetap terus ditingkatkan," kata Ketua HNSI Kota Kupang Maxi Ndun kepada Antara di Kupang, Kamis (1/9/2016).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan aksi perompakan yang dilakukan dengan menggunakan Kapal Motor (KM) Hai Soon 12 di Selat Karimata yang berhasil digagalkan oleh Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Untung Suropati-372 beberapa waktu lalu.
Menurut Maxi, hal yang ditakutkannya adalah dengan keadaan nyaman dan aman di wilayah NTT membuat para perompak akan mengubah haluan dari wilayah perairan Jawa untuk menuju ke wilayah NTT yang selalu tidak terawasi.
Oleh karena itu ia mengusulkan agar setiap kapal nelayan yang ada di kota Kupang dan seluruh wilayah NTT dilengkapi dengan sistem komunikasi radio yang bisa mencapai ribuan mil. Dengan begitu, saat terjadi perompakan, para nelayan yang berada di lapangan langsung bisa melaporkan ke pihak berwajib.
"Sejauh ini sistem komunikasi radio para nelayan hanya bisa mencapai 250 mil. Ini tentu kesulitan padahal laut kita di NTT ini sangat luas," ujarnya.
Sistem Komunikasi radio yang memiliki jangkauan luas menurutnya juga bisa menjadi alat untuk melaporkan berbagai kasus kejahatan lain yang terjadi di wilayah perairan NTT.
Ketua Aliansi Nelayan Tradisional Laut Timor (Antralamor) H Faren Mustafa yang dihubungi secara terpisah mengatakan memang sejauh ini tidak terjadi aksi perompakan yang ada di wilayah NTT.
Meskipun demikian, para nelayan yang beroperasi di Laut Timor selalu diingatkan untuk tetap waspada mengantisipasi kemungkinan terjadinya sesuatu tindakan kejahatan yang tidak diinginkan.
"Sejauh ini kejadian pembomman ikan secara ilegal saja yang sering terjadi dan cerita-cerita soal kasus pencurian ikan. Tetapi kasus perompakan seperti yang terjadi di wilayah perairan Jawa belum terjadi," tuturnya.
Ia mengharapkan patroli keamanan laut dari unsur TNI-AL maupun Polair Polda NTT tetap terus meningkatkan aktivitasnya di wilayah perairan NTT untuk melindungi para nelayan dari bahaya perompakan dan sejenisnya.