Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Sepi Peminat, Harga Sapi Kurban di Sumbar Naik 25%

Harga sapi kurban untuk Idul Adha di Sumatra Barat tahun ini mengalami peningkatan hingga 25% dari tahun sebelumnya, atau dari Rp12 juta per ekor menjadi Rp15 juta per ekor.
Peternak membersihkan kandang sapi.
Peternak membersihkan kandang sapi.

Bisnis.com, PADANG—Harga sapi kurban untuk Idul Adha di Sumatra Barat tahun ini mengalami peningkatan hingga 25% dari tahun sebelumnya, atau dari Rp12 juta per ekor menjadi Rp15 juta per ekor.

Darlis, salah satu pedagang sapi di Balai Gadang, Kota Padang menyebutkan harga sapi untuk kurban mengalami kenaikan, karena harga beli dari masyarakat juga tinggi, meski permintaan sapi turun.

“Memang kami belinya sudah mahal, jadi tidak bisa lagi dijual seharga tahun lalu,” katanya, Rabu (31/8/2016).

Dia menyebutkan menjual sapi kurban di kisaran harga Rp13 juta hingga Rp14 juta, naik dari tahun lalu yang hanya pada kisaran Rp11 juta – Rp12 juta.

Menurutnya, meski harga tinggi, permintaan sapi sebetulnya masih sangat rendah. Karena dua minggu menjelang Idul Adha dirinya baru menerima pesanan belum genap 50 ekor. Padahal tahun lalu, pesanan sapi kurban seminggu menjelang hari raya sudah di atas 60 ekor.

Pedagang sapi lainnya di Lubuk Minturun, Rizal mengatakan harga jual saat ini berada di kisaran Rp13,5 juta – Rp15 juta, jauh lebih mahal dari tahun lalu yang hanya Rp11 juta – Rp12 juta per ekor.

“Permintaan sepi. Dulu saya bisa 15 sampai 20 ekor. Sekarang aja udah mau lebaran, pesanan baru 7 ekor,” katanya.

Dia menyebutkan kondisi ekonomi yang lagi sulit menjadi penyebab masyarakat tidak banyak melakukan kurban, dan lebih memilih memenuhi kebutuhan utama seperti pendidikan dan kebutuhan mendasar lainnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatra Barat Erinaldi menyebutkan terjadi penurunan permintaan hewan kurban untuk sapi dan kambing hingga mencapai 30% di daerah itu.

“Tahun ini cenderung turun, sampai 30%. Saya kira karena bertepatan dengan tahun ajaran baru, jadi masyarakat lebih mempriotaskan kebutuhan untuk pendidikan,” ujarnya.

Menurutnya, masih belum optimalnya pemulihan ekonomi akibat anjloknya harga komoditas pokok, seperti sawit dan karet, serta bertepatan dengan tahun ajaran baru membuat permintaan sapi kurban menurun.

Dia mengungkapkan perkiraan permintaan sapi kurban di Sumbar hanya berkisar 30.000 ekor hingga 35.000 ekor dan kambing di kisaran 5.000 ekor.

Perkiraan itu jauh lebih rendah dari realisasi kurban tahun sebelumnya yang mencapai 40.000 ekor di seluruh Sumbar.

Erinaldi memastikan pasokan hewan untuk kurban sudah terpenuhi, dan didatangkan dari sejumlah daerah penghasil sapi Sumbar, seperti Kabupaten Limapuluh Kota, Pesisir Selatan, Agam, Dharmasraya, dan luar provinsi Sumbar.

Sedangkan untuk harga, dia menyebutkan satu ekor sapi jenis pesisir maupun sapi Bali dijual di kisaran Rp12 juta hingga Rp13 juta.

Selain soal ketersediaan pasokan, Erinaldi menuturkan pemda sudah melakukan pengecekan kesehatan hewan dan memastikan hewan kurban bebas dari penyakit.

Bahkan, setiap ternak yang akan digunakan sebagai hewan kurban sudah harus mendapatkan sertifikat kesehatan dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskewan).

“Jadi ada persyaratan wajib bagi pengurus kurban, hewannya harus tersertifikat dari Puskewan, sehingga terjamin,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper