Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR: Industri Rokok RI yang Untungkan Asing Bodohnya 2 Kali

Wakil Ketua Komisi IV dari Fraksi PKB, Daniel Johan mengatakan, industri rokok harus menguntungkan Indonesia dan tidak boleh sedikit pun menguntungkan asing.
Buruh melakukan pelintingan sigaret kretek tangan (SKT) di sebuah pabrik rokok, di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (31/8/2016)./Antara-Yusuf Nugroho
Buruh melakukan pelintingan sigaret kretek tangan (SKT) di sebuah pabrik rokok, di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (31/8/2016)./Antara-Yusuf Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV dari Fraksi PKB, Daniel Johan mengatakan, industri rokok harus menguntungkan Indonesia dan tidak boleh sedikit pun menguntungkan asing. Rancangan Undang-undang Tembakau selama ini, katanya, pertarungan antara yang mendukung kesehatan dengan yang mendukung petani.

"Saya tanya ke yang mendukung kesehatan, apakah Indonesia bisa 0% dari rokok? Jawabannya nggak mungkin," kata Daniel, Rabu (31/8/2016).

Daniel menjabarkan cukai rokok pada 2015 sebesar Rp139,5 triliun. Yang artinya, tambah Daniel, 15% APBN 2015 berasal dari cukai rokok. Selain itu, industi rokok juga menghidupi 2,4 juta petani tembakau.

Karena rokok merusak kesehatan, kata Daniel, maka industri rokok harus full menguntungkan Indonesia. Investasi dan Impor bahan baku harus ditutup. "Jangan asing yang menikmati, masa sudah buat tidak sehat tapi nguntungin asing, bodohnya jadi dua kali," katanya.

Daniel mengatakan, PKB masih sendirian mendorong penutupan impor ini. Karena itu PKB membutuhkan banyak dukungan untuk mewujudkannya. "Jangan biarkan PKB berjuang sendirian, petani dan unsur nasional ayo kita perjuangkan bersama," tegas Daniel.

"Karena rokok juga begitu menguntungkan, maka kita tutup untuk asing, termasuk Phillip morris dan BAT, semuanya harus full untuk Indonesia," tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper