Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APLIKASI SIHATI: Petani Wajib Berikan Data Akurat

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah agar petani dan pedagang bisa memberikan data produksi dan harga komoditas yang mereka tanam dan jual kepada pemerintah.
Petani memanen tomat di sebuah lahan pertanian di lereng gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, Minggu (7/6). Walaupun mereka beraktivitas di zona bahaya, para petani tersebut tetap waspada terhadap ancaman bahaya gunung Sinabung. /ANTARA
Petani memanen tomat di sebuah lahan pertanian di lereng gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, Minggu (7/6). Walaupun mereka beraktivitas di zona bahaya, para petani tersebut tetap waspada terhadap ancaman bahaya gunung Sinabung. /ANTARA

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah agar petani dan pedagang bisa memberikan data produksi dan harga komoditas yang mereka tanam dan jual kepada pemerintah.

Lewat informasi tersebut pemerintah akan mudah melakukan intervensi untuk stabilisasi harga pasar jika terjadi lonjakan.

Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, jika 20% informasi produksi dan harga dari petani dan pedagang dalam kendali pemerintah, stabilisasi harga akan mudah dilakukan.

Bahkan, melalui informasi tersebut penumpukan komoditas pangan tertentu dapat langsung dikendalikan dengan mengirimkan ke daerah lainnya. Ganjar memaparkan gabungan kelompok tani atau Gapoktan mereka sudah siap untuk menjual satu pintu. 

"Kalau hilirnya juga memberikan informasi pasar yang ada maka ketemulah dua itu. Kalau 20% dari produksi itu berada dalam kendali tangan kita, informasinya maka 20% mengintervensi itu bisa untuk menyetabilkan harga,” katanya disela-sela Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah dan Malam Apresiasi TPID Terbaik Se-Jawa di Semarang, Senin (29/8/2016) malam.

Pihaknya berkomitmen menampung informasi komoditas yang dimiliki oleh petani dan pedagang, dengan membuatkan sistem informasi yang nantinya bersinergi dengan SiHaTi (Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi).

Dengan sistem itu, paparnya, dapat diketahui jumlah produksi riil dari beberapa komoditas di beberapa daerah. Selain itu juga dapat mencegah impor akibat adanya penumpukan komoditas yang tidak dapat disalurkan.

“Saya mau koneksikan SiHaTi dengan petani. Kalau dari SiHaTi kan beberapa komoditas dari sisi harga. Nah sekarang dari sisi produksi kita mau joinkan itu,” ujarnya.

Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan V Jawa Tengah dan DIY Iskandar Simorangkir mengatakan dirinya tengah mengembangkan SiHaTi agar dapat lebih mengendalikan inflasi maupun harga.

SiHaTi nantinya dibuat open sources yang dapat diunduh oleh masyarakat luas melalui smartphone android dan i-Phone. SiHaTi bahkan juga akan terkoneksi dengan Google Map agar masyarakat dapat mengetahui harga komoditas di mana pun mereka berada.

“Pengembangan sistemnya seperti model Pokemon Go. Jadi kita mengembangkan model SiHaTi yang berdasarkan google map. Jadi misalkan kita pergi ke Magelang, dia akan identifikasi pasar di Magelang. Sehingga kita bisa melihat harga di Magelang. Terus nanti terbuka atau open sources semua masyarakat bisa men-download program itu,” katanya.

Dibuatnya SiHaTi menjadi open sources diharapkan akan menjadi sistem kontrol transparansi harga. Dengan begitu, para pedagang tidak dapat lagi mempermainkan harga pasar.

Pengembangan tersebut dilakukan karena melalui SiHaTi, Jawa Tengah meraih penghargaan TPID terbaik se-Jawa pada 2016 menggeser Jawa Timur. Karenanya perlu dilakukan pengembangan agar predikat terbaik TPID dapat dipertahankan pada tahun-tahun mendatang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper