Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia terpilih kembali sebagai koordinator kerja sama lintas fora untuk isu kemaritiman atau Mainstreaming Ocean Issues Steering Council (MOI SC) dalam forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) Pertemuan Ketiga Para Pejabat Tinggi APEC (SOM-3) 27-28 Agustus 2016 di Lima, Peru.
Benyamin Carnadi, Direktur Kerja Sama Intra-Kawasan Asia, Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri, mengatakan Amerika Serikat dan beberapa anggota APEC lainnya menyampaikan apresiasi atas inisiatif Indonesia dalam memperkuat kerja sama kemaritiman APEC.
"Indonesia akan memperkuat kerja sama pemberantasan illegal, unreported & unregulated fishing (IUUF), mempromosikan wisata bahari, dan kerja sama konektivitas pulau-pulau terpencil di kawasan Asia Pasifik", ujarnya melalui siaran pers, Senin (29/8/2016).
Data Badan Pangan Dunia (FAO) menunjukkan kerugian Indonesia akibat IUUF mencapai Rp30 triliun per tahun, dan karena itu diperlukan kerja sama regional untuk pemberantasannya.
Selain itu, Indonesia dan Peru yang menjadi tuan rumah APEC 2016 akan bekerja sama dalam meningkatkan ketahanan pangan melalui rencana aksi pembangunan desa dan urban untuk menciptakan sistem ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Inisiatif ini akan disahkan oleh para Pemimpin Ekonomi APEC pada KTT APEC, 18-19 November 2016 mendatang.
"Ini merupakan inisiatif Indonesia pada APEC untuk merealisasikan kerja sama pembangunan desa dan pengentasan kemiskinan, yang sekaligus akan memuluskan jalan bagi Indonesia dalam memperjuangkan akses pasar untuk produk-produk pro-rakyat," katanya.