Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Ganjar: Pemasaran UMKM di Daerah Perlu Transformasi ke Era Digital

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pemasaran produk dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah asal daerah perlu transformasi dari konvensional ke era digital.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pemasaran produk dari pelaku UMKM  perlu transformasi ke era digital/ilustrasi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pemasaran produk dari pelaku UMKM perlu transformasi ke era digital/ilustrasi

Bisnis.com, MAGELANG-- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pemasaran produk dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah asal daerah perlu transformasi dari konvensional ke era digital.

"Tapi kebanyakan saat perajin ditanya, jawabnya sudah online. Ketika ditanya lagi, punya website tidak, punya facebook tidak, dijawab baru latihan," kata Ganjar dalam pembukaan Pesta Rakyat HUT Provinsi Jateng di Magelang, Jumat (26/8).

Dalam kesempatan itu, Ganjar melihat karya dari pelaku UMKM seperti biola bambu. Menurutnya, produk biola layak menjadi unggulan daerah atau one village one product (OVOP). Sebab, selain memberdayakan bahan lokal, biola bambu juga akan mampu mendunia.

Jangan memilih produk yang hanya dapat berkembang di tingkat lokal, terlebih di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Ganjar menunjuk contoh saat penandatanganan nota kesepahaman OVOP beberapa waktu lalu di mana muncul unggulan OVOP dari satu daerah adalah kerupuk karak.
Padahal produk karak hanya mungkin bekembang di tingkat lokal, tidak internasional.

Pada era MEA seperti sekarang, imbuhnya, masing-masing desa perlu mengangkat satu produk yang bagus dan bisa mendunia. Mereka mesti lebih berpikiran visioner sehingga produk-produk tersebut bisa berkembang.

"Jangan hanya sekadar mempertimbangkan aspek lokalitas," terangnya.

Tidak hanya itu, mantan anggota DPR RI ini juga mengungkapkan pentingnya ;middle man dari kalangan sendiri/ kelompok perajin. Dengan begitu harga dapat dikendalikan langsung, tidak tergantung distributor. Harga yang tidak terlalu tinggi pun dapat meningkatkan daya saing produk.

Ganjar mencontohkan penjualan gula semut Banyumas yang sudah merambah Amerika Serikat dan Eropa. Dari perajin sebenarnya harga gula hanya Rp14.000 per kilogram.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper