Bisnis.com, JAKARTA – Konsumsi plastik diperkirakan hanya tumbuh 3% pada 2016, tertekan perlambatan ekonomi dan wacana cukai plastik.
Ketua Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) Budi Susanto Sadiman memperkirakan volume konsumsi plastik tahun ini tidak akan mencapai 4,75 juta ton, seperti proyeksi awal tahun Inaplas.
Target sulit tercapai karena konsumsi plastik baru mencapai 2,2 juta ton pada Januari—Juni 2016 tertahan perlambatan pertumbuhan ekonomi, kebijakan plastik berbayar, dan wacana cukai kemasan plastik.
Budi memperkirakan konsumsi plastik hanya akan menyentuh 4,6 juta ton pada akhir 2016 atau tumbuh sekitar 3% dibandingkan konsumsi tahun lalu yang sebanyak 4,5 juta ton.
“Sebetulnya teorinya dia bisa 1% di atas pertumbuhan ekonomi, tapi karena pergerakannya ini baru mulai pada juli dan banyak sekali hambatan-hambatan jadi saya kira hanya 3%,” katanya dalam konferensi pers pameran Indoplas, Indopack, dan Indoprint, Selasa (23/8/2016).
Budi optimistis realisasi belanja pemerintah dan rangsangan dari kucuran dana masuk melalui program tax amnesty bisa membuat konsumsi plastik meningkat pada paruh kedua tahun ini.
Konsumsi plastik juga terbantu oleh panen raya. Pembelian karung plastik dan terpal meningkat seiring kenaikan permintaan dari produsen pupuk dan petani.
“Dua minggu setelah Lebaran drop kemudian naik lagi. Namun, setelah drop dia naiknya pelan dan baru akan tinggi di akhir tahun. Harapannya pemerintah lebih konsisten mengucurkan anggaran hingga akhir tahun,” kata Budi.