Bisnis.com, JAKARTA--Tambang Emas Gosowong yang dioperasikan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) diproyeksikan mampu meningkatkan produksi emasnya untuk periode Juli 2016-Juni 2017 atau tahun buku 2017 di atas 10% setelah sempat anjlok sebesar 40,44% pada 12 bulan sebelumnya.
Mengutip laporan keuangan dan operasi tahun buku 2016 Newcrest Mining Limited, induk usaha NHM di Australia, Tambang Emas Gosowong yang berlokasi di Maluku Utara itu diproyeksikan mampu memproduksi emas sebanyak 220.000 ounce hingga 270.000 ounce. Jumlah tersebut meningkat antara 11,41%-36,73% dibandingkan dengan produksi pada tahun buku 2016 sebanyak 197.463 ounce.
Meskipun produksinya bakal meningkat, proyeksinya masih jauh di bawah realisasi produksi emas NHM pada tahun buku 2015 yang mencapai 331.555 ounce. Adapun tahun buku 2014-2015 menjadi puncak produksi perusahaan pemegang Kontrak Karya yang 25% sahamnya dimiliki PT Antam (Persero) Tbk. tersebut.
Memasuki tahun buku 2016, produksinya terus mengalami penurunan. Realisasi produksi kuartal pertama tahun buku 2016 yang berakhir pada 30 September 2015, tercatat sebanyak 72.253 ounce. Jumlah tersebut terus turun di tiga kuartal berikutnya mulai ke 68.702 ounce, 38.865 ounce hingga 17.644 ounce di kuartal terakhir.
Hal itu tidak terlepas dari menipisnya jumlah cadangan emas di Gosowong. Hingga 31 Desember 2015, cadangannya hanya tinggal 760.000 ounce lagi, sementara sumber dayanya sebanyak 1,6 juta ounce.
Alhasil, apabila tidak ada penambahan cadangan baru melalui kegiatan eksplorasi, umur cadangannya diperkirakan hanya bertahan selama empat tahun.
Namun, khusus untuk paruh kedua tahun buku 2016, anjloknya produksi sangat dipengaruhi oleh kejadian runtuhnya terowongan bawah tanah di area Tambang Kencana yang berujung pada penutupan operasi untuk sementara.