Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

November 2016, Peta Jalan Kedaulatan Pangan Rampung

Pemerintah tengah menyiapkan roadmap atau peta jalan kedaulatan pangan nasional yang direncanakan rampung dalam waktu tiga bulan ke depan, dimana saat ini masih akan fokus untuk beberapa komoditas penting yang terus mengalami kenaikan harga.
Peta jalan kedaulatan pangan nasional yang direncanakan rampung dalam waktu tiga bulan ke depan./Bisnis
Peta jalan kedaulatan pangan nasional yang direncanakan rampung dalam waktu tiga bulan ke depan./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -  Pemerintah tengah menyiapkan roadmap atau peta jalan kedaulatan pangan nasional yang direncanakan rampung dalam waktu tiga bulan ke depan, dimana saat ini masih akan fokus untuk beberapa komoditas penting yang terus mengalami kenaikan harga.

"Semuanya sedang kita susun, dalam tiga bulan ini berdasar perintah Presiden semuanya harus siap untuk kedaulatan pangan. Pemerintah fokus semua komoditas, akan tetapi dalam tiga bulan ini kita targetkan roadmap sudah jelas untuk beberapa komoditas," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, di Jambi, Jumat (5/8/2016).

Oke mengatakan, beberapa komoditas penting yang akan disiapkan oleh pemerintah dalam kurun waktu tiga bulan tersebut difokuskan pada beras, gula, bawang merah dan daging sapi. Pemerintah berupaya untuk menjaga ketersediaan stok kebutuhan pokok penting tersebut.

Oke menambahkan bahwa dalam jangka pendek, memang tidak menutup kemungkinan untuk menjamin ketersediaan pasok yang berasal dari impor. Namun, pemerintah terus berupaya untuk mencapai swasembada meskipun memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Pemerintah larinya nanti ke swasembada, sementara ini masih impor," kata Oke.

Salah satu komoditas yang berada pada harga stabil tinggi adalah daging sapi meskipun pemerintah beberapa waktu lalu sudah berupaya melakukan importasi daging. Namun, importasi tersebut masih belum bisa menekan harga pasar yang cenderung masih mengalami kenaikan.

"Kami menyediakan stok daging yang terjangkau sebagai alternatif, itu berbeda dengan menekan harga. Harga akan berjalan seperti apa adanya, tetapi kita sediakan daging yang dengan harga terjangkau, itu saja prinsipnya," kata Oke.

Selain itu, harga gula kristal putih juga mengalami kenaikan pasca-Lebaran. Kenaikan harga gula kristal putih bahkan menyentuh level Rp17.000 per kilogram. Oke menambahkan, untuk membereskan persoalan harga gula yang tinggi tersebut membutuhkan waktu kurang lebih hingga tiga tahun.

"Impor itu hanya bersifat sementara. Jadi pada saat Bulog melakukan operasi pasar itu tidak bisa masuk ke ritel, sehingga sifatnya untuk ketersediaan," kata Oke.

Berdasarkan data dari Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, tercatat, harga rata-rata nasional untuk beras kualitas medium berada pada kisaran harga Rp10.550,98 per kilogram. Harga tersebut tercatat sedikit mengalami kenaikan dari minggu lalu yang sebesar Rp10.541,52 per kilogram.

Sementara untuk harga rata-rata gula pasir, tercatat pada Jumat (5/8) sebesar Rp16.135,45 per kilogram. Harga tersebut melonjak dari minggu sebelumnya yang sebesar Rp15.889,71 per kilogram.

Untuk harga bawang merah, juga mengalami kenaikan cukup tinggi. Tercatat, harga bawang merah mencapai Rp43.646,66 yang sedikit mengalami penurunan dimana harga pada minggu sebelumnya sebesar Rp44.044,12.

Harga rata-rata nasional untuk daging sapi masih berada pada kisaran Rp114.505,40 per kilogram. Harga tersebut masih jauh dari target pemerintah yang sebesar Rp80.000 per kilogram.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper