Bisnis.com, JAKARTA - Hingga Juli 2016, realisasi pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) di Kota Cilegon mencapai 25% dari total 4.066 sambungan rumah (SR) yang akan dibangun. Pencapaian ini sedikit lebih rendah dari jadwal yang seharusnya sebesar 35%.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I.G.N Wiratmaja Puja menjelaskan hal ini lantaran terdapat beberapa kendala dalam pengerjaan pembangunan, seperti izin crossing kereta api yang belum selesai.
Wiratmaja menjelaskan, sebanyak 4.066 SR yang akan dibangun di Cilegon, berlokasi di Kelurahan Wanasari, Deringgo dan Kreceng di Kecamatan Citangkil. Agar pembangunan dapat berjalan sesuai rencana, Wirat mengharapkan bantuan dan kerja sama dari pemerintah daerah Cilegon.
“Mohon bantuan dari pemerintah daerah, (kendala) izin ini memperlambat proses (pembangunan),” kata Wirat, seperti dikutip dalam laman resmi Kementerian ESDM, Rabu (3/8/2016).
Apabila kendala perizinan ini terus terjadi, lanjut Wirat, bukan tidak mungkin untuk ke depan, pembangunan jargas akan difokuskan ke daerah-daerah yang kondusif sehingga proyek dapat berjalan lancar.
Kendala-kendala yang dihadapi dalam pembangunan jargas di Cilegon, antara lain izin crossing kereta api yang belum selesai, izin jalan nasional serta izin crossing beberapa pipa di SPBG.
Menanggapi keluhan Dirjen Migas, Sekda Provinsi Banten Ranta Suharta berjanji akan membantu memfasilitasi. “Pembangunan jargas yang ke rumah-rumah penduduk itu (wilayah) Kabupaten Kota. Tapi kita akan fasilitasi,” ucapnya.
Untuk 2016, pemerintah akan membangun 189.000 sambungan rumah (SR) di 6 lokasi yaitu Tarakan, Surabaya, Batam, Prabumulih, Cilegon dan Balikpapan. Sedangkan untuk 2017, akan dibangun 200.000 SR dan diharapkan hingga 2019 mendatang dapat terbangun 1,5 juta SR.