Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Bali Bubarkan 361 Unit Koperasi Non-Aktif Tahun Ini

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali akan membubarkan sekitar 361 unit koperasi tidak aktif di Bali tahun ini.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali akan membubarkan sekitar 361 unit koperasi tidak aktif di Bali tahun ini.

I Dewa Nyoman Patra, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali, mengatakan jumlah koperasi di Bali secara keseluruhan sebanyak 4.907 koperasi, 722 koperasi diantaranya kurang aktif dan sekitar 50% dari koperasi kurang aktif tersebut akan dibubarkan.

Sebelumnya, pihaknya telah melakukan pembinaan kepada koperasi-koperasi tersebut sebelum resmi dibubarkan. Namun, meskipun telah dilakukan pembinaan, koperasi-koperasi tersebut tidak menunjukkan adanya perubahan atau kemajuan yang positif.

“Koperasi yang tidak aktif tersebut paling banyak berada di wilayah Denpasar. Pembubaran koperasi sekarang ini tidak lagi di dinas kabupaten/kota maupun provinsi, namun sudah langsung ke kementerian. Mana saja koperasi yang sudah tidak bisa dibina lagi atau akan dibubarkan, kami akan rekomendasikan langsung dengan pihak kementerian,” jelasnya di Denpasar, Selasa (2/8/2016).

Patra mengungkapkan koperasi yang akan dibubarkan tersebut disebabkan karena tidak melakukan rapat anggota tahunan (RAT) lebih dari dua kali. Padahal seharusnya koperasi melakukan RAT setiap tahun.

Dia menambahkan, saat ini pihak Kementerian Koperasi dan UKM juga akan melaksanakan reformasi koperasi. Yang pertama dilakukan dalam reformasi koperasi tersebut adalah mengadakan rehabilitasi yakni mendata kembali koperasi yang sudah ada berapa, dan yang sebenarnya aktif itu berapa jumlahnya.

“Untuk koperasi yang kurang aktif juga akan didata kembali apakah mungkin mereka bisa bangkit kembali atau tidak bisa bangkit sama sekali. Yang masih bisa bangkit akan kami lakukan pembinaan-pembinaan agar dapat aktif lagi, dan yang tidak bisa bangkit sama sekali terpaksa harus dibubarkan,” paparnya.

Kemudian yang kedua adalah reorientasi yang artinya kedepan dapat mengubah paradigma dari kuantitas ke pendekatan kualitas koperasi.

“Kita tidak harus mempunyai banyak koperasi, namun kita akan mencoba dengan jumlah koperasi yang terbatas, kami harapkan anggotanya dapat semakin banyak dan semakin bagus kualitasnya meskipun sederhana,” imbuhnya.

Dengan total keseluruhan koperasi yang ada di Bali tersebut, lanjutnya, dari sisi jumlah koperasi sudah cukup dan yang terpenting adalah upaya koperasi-koperasi itu dapat mencari anggota lebih banyak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper