Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manfaatkan dana PNM, Ini Strategi Perumnas

Perum Perumnas berencana menambah cadangan lahan seluas 300 hektar hingga 400 hektar melalui pemanfaatan dana penyertaan modal negara atau PMN yang diterima pada APBN-P 2016.

Bisnis.com, JAKARTA—Perum Perumnas berencana menambah cadangan lahan seluas 300 hektar hingga 400 hektar melalui pemanfaatan dana penyertaan modal negara atau PMN yang diterima pada APBN-P 2016.

Pada Juni lalu, DPR RI telah menyetujui pemberian PMN bagi 20 BUMN, termasuk Perumnas. DPR RI setuju untuk memberikan PMN senilai Rp485,41 miliar bagi Perumnas, terdiri atas Rp250 miliar berbentuk tunai dan Rp235,41 non tunai.

Direktur Pemasaran Perum perumnas Muhammad Nawir mengatakan, PMN non tunai merupakan pengalihan utang Perumnas pada pemerintah menjadi tambahan modal untuk memperbaiki struktur permodalan dan daya ungkit (leverage) perusahaan.

Sementara itu, Rp250 miliar tunai seluruhnya akan dimanfaatkan untuk penambahan cadangan lahan untuk pembangunan rumah.

“Dengan dana Rp250 miliar itu kita targetkan bisa menambah cadangan lahan kita yang baru sekitar 300-an hektar sampai 400 hektar,” katanya kepada Bisnis, dikutip Rabu (3/8/2016).

Nawir mengatakan, ketersediaan lahan menjadi tantangan krusial bagi Perumnas untuk dapat membangun rumah bagi masyarakat secara berkelanjutan. Saat ini, cadangan lahan Perumnas ada sekitar 1.900 hektar.

Menurutnya, di tahun-tahun mendatang Perumnas berupaya untuk dapat menguasai sebanyak mungkin lahan sebelum dikendalikan oleh para spekulan tanah. Hal ini untuk menjamin agar pembangunan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dapat terus dilakukan.

“Lahan sekarang makin langkah dan makin jauh. Butuh peran banyak pihak untuk penyediaan lahan dan butuh banyak dana untuk permodalan lahan,” katanya.

Tahun lalu, Perumnas mendapatkan alokasi PMN senilai Rp1 triliun yang baru cair akhir tahun. Sebanyak 30% di antaranya akan dimanfaatkan untuk belanja lahan tahun ini. Peningkatan cadangan lahan merupakan upaya antisipasi terhadap minimnya upaya pengendalian harga tanah oleh pemerintah saat ini.

Dengan cadangan lahan yang kuat saat ini, tahun depan Perumnas dapat lebih memfokuskan dana untuk pembangunan rumah. Rencananya, tahun depan Perumnas akan membangun sekitar 36.000 unit rumah, baik tapak maupun vertikal, meningkat sekitar 38% dari target tahun ini 25.978 unit.

Selain memanfaatkan lahan sendiri, Perumnas juga berupaya menjajaki kerjasama dengan BUMN lain yang memiliki lahan yang anggur. Hanya sayangnya, sebagian BUMN enggan menjual lahannya, tetapi lebih memilih skema build-operation-transfer atau BOT.

“Dengan skema itu kita bangun untuk 30 tahun lalu diserahkan lagi ke mereka. Skema ini agak susah untuk perumahan. Kalau untuk office atau mall itu mungkin,” katanya.

Nawir mengatakan, sasaran Perumnas adalah tetap membangun hunian yang murah tetapi dengan lokasi yang stratagis, dekat dengan pusat kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, Perumnas akan semakin aktif membangun hunian vertikal.

Tahun ini, sekitar 15.000 unit dari target 25.978 unit merupakan hunian vertikal. Jumlah ini meningkat signifikan dari realiasi tahun lalu yang hanya 6.000 unit hunian vertikal dari total realisasi 16.000 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper