Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Akhir Juli, Dana Talangan Lahan Tol Terserap Rp1.5 Triliun

Hingga akhir Juli ini, pemerintah mengklaim telah melakukan pembelanjaan dana talangan sebesar Rp1,5 triliun, atau Rp6,87% dari total dana talangan yang terhimpun senilai Rp21, 81 triliun.n

Bisnis.com, JAKARTA—Hingga akhir Juli ini, pemerintah mengklaim telah melakukan pembelanjaan dana talangan sebesar Rp1,5 triliun, atau Rp6,87% dari total dana talangan yang terhimpun senilai Rp21, 81 triliun.

Kepala Bidang Investasi Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol Sudiro Roi Santoso mengatakan sebesar Rp5, 93 triliun dana talangan tanah diperuntukkan untuk jalan tol yang berada di wilayah Jabodetabek. Adapun hingga kini dana talangan yang telah dibelanjakan untuk tol Jabodetabek baru mencapai Rp325 miliar.

“Total pembayaran untuk Jabodetabek Rp325 miliar, di antaranya untuk tol Kunciran-Serpong Rp99 miliar, Serpong-Cinere Rp53 miliar, Cijago Rp147 miliar dan Cibitung-Cilincing Rp24 miliar,” ujarnya kepada Bisnis,Rabu (27/07)

Lebih lanjut dia mengatakan untuk mengejar target operasi ruas tol yang rata-rata dicanangkan pada 2018 dan 2019, maka pengadaan lahan untuk seluruh ruas tol harus selesai paling lambat pada tahun depan. Untuk itu pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengadaan lahan harus memastikan ketersediaan dana guna mengejar target yang ditetapkan.

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Pengadaan Tanah Herry Marzuki mengatakan, dengan tersedianya dana talangan dari badan usaha ini, pemerintah dapat melakukan akselerasi proses pengadaan lahan. Adapun saat ini, pemerintah tengah mengejar target pembebasan lahan untuk Trans Jawa, yang harus dibebaskan seluruhnya pada tahun ini.

“Roda ini sedang berjalan. Bayangkan, Februari APBN untuk lahan sudah habis, jadi sementara tiga bulan kita stagnan, baru aktif lagi sekitar Juni,” ujarnya. 
Lebih lanjut dia mengatakan, secara umum proses pengadaan lahan untuk proyek tol yang berada di Jabodetabek berjalan lebih lamban ketimbang Trans Jawa atau Sumatera. Hal tersebut dikarenakan harga tanah yang relatif lebih mahal dan konflik sosial.

Padahal, pembangunan ruas tol di Jabodetabek cukup lama mengalami penundaan karena belum tersedianya lahan. Beberapa proyek tol seperti Cengkareng—Batu Ceper—Kunciran, Kunciran—Serpong, Serpong—Cinere,  Cibitung—Cilincing dan Cimanggis-Cibitung belum mengalami perkembangan berarti sejak pertama kali dibangun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper