Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan KEK Tanjung Api-Api Ditargetkan Akhir 2017

Salah satu pengembangan prioritas di Sumatera ialah Kawasan Eekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api yang terletak di Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan. Area seluas 2.300 hektare ini rencananya akan dikelola oleh perusahaan joint venture antara Pemprov Sumsel melalui BUMD dan PT Hutama Karya (Persero).
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, PALEMBANG--Salah satu pengembangan prioritas di Sumatera ialah Kawasan Eekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api yang terletak di Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan.

Area seluas 2.300 hektare ini rencananya akan dikelola oleh perusahaan joint venture antara Pemprov Sumsel melalui BUMD dan PT Hutama Karya (Persero).

Pemerintah sudah menetapkan Kawasan Industri (KI) maupun KEK baru di Sumatera, yakni KEK Sei Mangke dan KI Kuala Tanjung di Sumatera Utara, serta KEK Tanjung Api-Api.

Direktur Pengembangan HK Putut Ariwibowo menyampaikan, dalam 9 bulan ke depan pihaknya bersama BUMD yang ditunjuk Pemprov Sumsel akan membentuk perusahaan patungan (joint venture) sebagai pengelola KEK Tanjung Api-api. Adapun groundbreaking akan dilakukan pada akhir 2017.

Menurutnya, biaya investasi KEK tersebut memerlukan dana sekitar Rp15-Rp20 triliun. Sejumlah industri yang sudah menawarkan diri untuk masuk di antaranya ialah batubara, powerplant, petrokimia, kimia dasar, dan tekstil.

Untuk mempermudah aksesibilitas, dari Tanjung Api-api ke Palembang akan dibandung tol sepanjang 70 km. Jalan bebas hambatan ini akan terintergasi dengan rencana Tol Trans Sumatera sepanjang 2.770 km.

Saat ini, HK bertugas membangun delapan ruas jalan bebas hambatan prioritas dengan panjang 650 km. Delapan ruas tersebut ialah Medan—Binjai (17 km), Palembang—Indralaya (22 km), Pekanbaru—Dumai (130 km), Bakauheuni—Terbanggi Besar (140 km), Terbanggi Besar—Pematang Panggang (100 km), Pematang Panggang—Kayu Agung (80 km), Palembang—Tanjung Api Api (70 km), dan Kisaran—Tebingtinggi.

Menurut Putut, delapan ruas prioritas membutuhkan dana Rp83 triliun. Sekitar Rp52 triliun berasal dari ekuitas perusahaan, sedangkan sisanya berasal dari pinjaman.

"Sumber dana bisa dari pinjaman Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), dana repatriasi tax amnesty, perbankan, dan sisa blue book Kementerian PUPR sebesar Rp16 trilun," ujarnya kepada Bisnis.com di Palembang, Selasa (26/7/2016).

Delapan ruas tol prioritas saat ini masih dalam tahap pengembangan dengan progress pembangunan yang berbeda. Namun, Putut menjamin semuanya akan selesai pada 2019.

Direktur Keuangan HK Realtindo Taufik Hendra Kusuma menambahkan, sudah ada dua perusahaan besar yang berminat masuk ke Tanjung Api-Api, yakni China Fortune Land Development dan Boustead Projects asal Singapura. Dia berharap adanya perusahaan besar dapat menarik minat investor lainnya.

"Fortune Land memiliki 8 kawasan industri di China dengan besaran minimal 1.000 hektare. Sementara Boustead berpengalaman sebagai pengelola logistik Bandara Changi [Singapura]. Kami harap dapat bersinergi," ungkapnya.

Adapun pengembangan deep sea port akan dilakukan oleh perusahaan pengelola pelabuhan Oropesa Porth Management (OPM) asal Australia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper