Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sejumlah data ekonomi yang sudah dirilis memberikan pengaruh kepada pasar.
Tim ekonomi Samuel Sekuritas Indomesia dalam risetnya, Rabu (20/7/2016) menyebutkan sejumlah data yang sudah dirilis tersebut dan pengaruhnya adalah:
- Inflasi AS masih rendah. Inflasi AS tidak berubah di 1% YoY di Juni 2016 sementara itu inflasi inti naik ke 2,3% YoY. (Dollar Index +0,3%, Yield UST 10thn +19bps, S&P 500 +2,8% WoW)
- BoE belum longgarkan moneter. BoE Bank Rate tetap di 0,5% dan target pembelian aset tetap di £375 miliar. (Imbal hasil Inggris 10thn +10bps WoW)
- Data Tiongkok cukup baik. Neraca perdagangan Tiongkok menipis ke US$48 miliar. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok tetap di 6,7% YoY di 2Q16. (USD/CNY +0,04%, Shanghai Index +2,2% WoW)
- Prospek pertumbuhan Indonesia membaik. Consumer Confidence Index Juni 2016 naik ke 113,7 dari 112,1. Penjualan semen 2Q16 naik ke 6,3% YoY dari 6,1% YoY. Penjualan mobil kuartal II/2016 naik ke 8,9% YoY dari -5,4% YoY. (JCI +2,8% WoW)
- Optimisme pertumbuhan naik. BI prediksi pertumbuhan ekonomi 2017 di kisaran 5,2%-5,6%.
- Likuiditas dolar membaik. Cadangan devisa Indonesia naik ke US$109,79 miliar dari US$103.60 miliar per Juni 2016. Surplus neraca perdagangan Indonesia Jun16 membaik ke $900 juta. (USD/IDR -0,4% WoW)
- Tax amnesty mula dijalankan. Menkeu mengatakan sudah menandatangani peraturan turunan UU Pengampunan Pajak.