Bisnis.com, JAKARTA – Pemprov Jawa Timur menyodorkan lahan seluas 5.700 hektar di Purboyo, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang kepada pemerintah pusat untuk segera dibangun bandara baru berskala Internasional.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan persoalan lahan untuk pembangunan bandara baru di Jawa Timur bagian selatan tersebut sudah clean and clear, sehingga diharapkan Kementerian Perhubungan bisa segera melaksanakan pembangunan.
“Lahan milik TNI-AL di Purboyo 5.700 ha, tapi dipakai tidak sampai sebanyak itu. FS [feasibility study] kan sudah, ini DED [detail engineering design], sehingga minimal awal tahun depan sudah bisa dikerjakan [Kemenhub],” katanya, ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (18/7/2016).
Pekan lalu, pemerintah resmi memutuskan pembangunan bandara baru di Selatan Jawa Timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Rencana investasi diperkirakan memakan biaya hingga Rp500-700 miliar, dengan catatan tak ada persoalan pembebasan lahan.
Soekarwo mengatakan penyelesaian lahan di lokasi tersebut sebetulnya telah dinegosiasikan sejak tahun lalu. Menurutnya, lokasi tersebut strategis, di pinggir laut, cukup jauh dari gunung berapi aktif dan tidak berembun saat malam.
Selain itu, dia mengatakan bahwa pemilihan lokasi tersebut cukup jauh dari Pangkalan udara Iswahyudi, Madiun yang selama ini menjadi markas pesawat tempur.
Nantinya, bandara baru tersebut akan menjangkau setidaknya 11 kota dan kabupaten di Malang Raya dan sekitarnya, meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung, Trenggalek, Kabupaten Kediri dan Kota Kediri.
Soekarwo mengatakan pihaknya akan segera menyiapkan akses, seperti jalan raya untuk menunjang pembangunan bandara tersebut.
“Yang penting run way-nya diselesaikan pemerintah, yang lain bisa dibicarakan. Karena kami juga ada pinjaman dari Islamic Development Bank untuk membangun jalan lintas selatan senilai Rp2,15 triliun,” ujarnya.
Soekarwo menaksir kapasitas bandara nantinya mampu menampung hingga 24 juta orang per tahun pada 2019. Dari jumlah itu, diharapkan ada kunjungan wisatawan sebanyak 21 juta orang yang menggunakan bandara tersebut untuk memasuki Malang.
Pekan lalu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan Presiden Jokowi telah menginstruksikan pembangunan bandara baru di Selatan Jawa Timur untuk meningkatkan daya saing perekonomian di wilayah Jatim yang berbatasan dengan Jateng, seperti Blitar, Trenggalek, Pacitan, Kediri sampai Ponorogo.
Dia mengatakan apabila lahan sudah tersedia dan memenuhi kriteria pada tahun ini, pihaknya siap untuk membangun bandara paling lambat pada 1 Januari 2017.
“Dan waktu pembangunannya paling 2 tahun. Kami akan kumpulkan bupati dan wali kota sekitar daerah situ untuk mengkaji lahan dulu. Pokoknya lahannya ada dulu,” ujarnya.