Bisnis.com, PADANG—Ketatnya persaingan industri semen dalam negeri, terutama pasar pulau Jawa membuat kinerja penjualan PT Semen Padang di semester I/2016 terkoreksi 2,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Direktur Utama Semen Padang Benny Wendry mengungkapkan kahadiran sejumlah pabrik semen baru di Tanah Air membuat penjualan perseroan tergerus, khusus di pasar Jawa, sehingga perseroan memilih memprioritaskan pasar Andalas atau pulau Sumatra.
“Persaingan memang sangat ketat, terutama di Jawa karena banyaknya pabrik baru. Kalau di Sumatra kami masih tumbuh sekitar 0,3%, tetapi totalnya memang belum maksimal,” katanya kepada Bisnis, Minggu (17/7). Menurutnya, perseroan memprioritaskan pasar Sumatra dan meningkatkan pasokan ekspor guna mempertahankan kinerja penjualan, mengingat kapasitas produksi Semen Padang yang bakal meningkat hingga 10,4 juta ton tahun depan. Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatatkan total penjualan Semen Padang sepanjang paruh pertama tahun ini turun 2,2% dari 3,15 juta ton menjadi 3,08 juta ton.
Padahal total konsumsi semen dalam negeri sudah tumbuh 3,1% dari 28,59 juta ton menjadi 29,48 juta ton. Penjualan domestik Semen Padang juga stagnan sepanjang awal tahun ini, atau hanya sekitar 2,95 juta ton, sehingga bisa dibilang tidak mengalami pertumbuhan. Namun, pasar ekspor justru turun 34,7% dari 204.979 ton menjadi 133.795 ton. Benny menyebutkan kinerja ekspor tahun ini bakal meningkat karena perseroan memperluas pasar luar negeri dengan menyasar Afrika Timur dan Timur Tengah, setelah kawasan Asia Selatan yang menjadi basis penjualan perseroan.
“Untuk ekspor, secara keseluruhan bakal meningkat dari tahun lalu. Fokusnya masih pasar tradisional di Asia Selatan dan juga menyasar Timur Tengah dan Afrika,” ujarnya. Dia meyakini kinerja perseroan di semester kedua bakal meningkat, karena didorong pemulihan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di daerah, serta fokus penjualan perseroan di pasar Sumatra dan ekspor.
Apalagi, imbuhnya, permintaan semen dalam negeri sudah mulai tumbuh, terutama di paruh kedua, mengingat banyaknya proyek infrastruktur pemerintah yang pengerjaannya dikejar di penghujung tahun. Adapun, konsumsi semen di pasar Sumatra tumbuh 6,9% di paruh pertama tahun ini dari 5,83 juta ton menjadi 6,24 juta ton. Bahkan, per Juni 2016, konsumsi di wilayah tersebut tumbuh hingga 8,4% menjadi 1,08 juta ton dari periode yang sama tahun lalu 999.299 ton.