Bisnis.com, JAKARTA - Sektor properti China tumbuh pesat melebihi pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2016 mendobrak beragam aturan yang bertujuan membatasi pembelian rumah.
Biro Statistik China menyatakan produk domestik bruto dari sektor properti melonjak 8,8% year on year pada kuartal II/2016, sedangkan aktivitas ekonomi di sektor konstruksi naik 7,3%. Pertumbuhan di kedua sektor mampu melampaui ekspansi ekonomi di periode yang sama yaitu 6,7%.
Pembelian rumah yang ditopang oleh kredit murah tetap menjadi motor utama ekonomi pada 2016 meskipun kondisi pasar properti terancam oleh oversupply.
Penjualan properti naik 42,1% pada semester I, sedikit melambat dari kenaikan 54,1% pada tiga bulan bertama. Penurunan laju penjualan, menurut Bloomberg, disebabkan oleh pengetatan syarat pembeli properti di Shanghai dan Shenzhen.
China mengumumkan pertumbuhan ekonomi yang sedikit melebihi ekspektasi pasar sebesar 6,6%. Pada kuartal II/2016 ekonomi China berekspansi 1,8% dibandingkan tiga bulan sebelumnya.
Data PDB menunjukkan konsumsi menyumbang 70% dari PDB Negeri Tiongkok di April—Juni 2016. Sektor jasa naik 7,5% pada periode tersebut, lebih pesat dibandingkan pertumbuhan 6,3% di sektor manufaktur dan 3,1% di sektor pertanian.
Sektor finansial tumbuh 5,3% di kuartal II/2016, lebih lambat dari pertumbuhan 8,1% di tiga bulan pertama tahun ini. Gejolak di pasar finansial adalah penahan laju pertumbuhan sektor finansial di China.