Bisnis.com, JAKARTA – Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu mulai memberlakukan lelang melalui internet (e-auction) sebagai langkah modernisasi pelaksanaan lelang.
Dilansir dari laman resmi Kemenkeu, Rabu (13/7/2016), kebijakan yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 90/PMK.06/2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Lelang dengan Penawaran Secara Tertulis Tanpa Kehadiran Peserta Lelang Melalui Internet dinilai lebih praktis.
“Salah satu keunggulan e-auction yakni pelaksanaan lelang menjadi lebih praktis karena peminat lelang dapat menawar dari mana saja, tanpa perlu hadir langsung,” ujarnya pihak Kemenkeu.
E-auction, menurut aturan tersebut, dapat digunakan untuk lelang eksekusi, lelang noneksekusi wajib, maupun lelang noneksekusi sukarela. Permohonan e-auction hanya dapat diajukan oleh penjual yang berdomisili di wilayah NKRI
Selain itu, pelaksanaan e-auction hanya bisa diterapkan pada barang yang berada di wilayah kerja Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) atau wilayah jabatan Pejabat Lelang Kelas II.
Penawaran e-auction terdiri atas penawaran tertutup (close bidding) dan penawaran terbuka (open bidding). Dalam close bidding, penawaran yang disampaikan oleh peserta lelang hanya dapat diketahui oleh peserta lainnya setelah daftar penawaran lelang dibuka oleh pejabat lelang.
Sementara, dalam open bidding, penawaran yang disampaikan oleh peserta lelang dapat diketahui oleh peserta lelang lainnya yang telah menyampaikan penawaran.
