Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEF: Ini Caranya Agar Dana Asing Terus Mengalir

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listianto mengatakan aliran dana asing yang masuk pada tahun ini lebih dipengaruhi pada situasi makroekonomi dalam negeri yang lebih baik dibandingkan negara lain. Indikator jangka pendek seperti inflasi yang tekendali dan nilai tukar rupiah yang tidak banyak bergejolak menjadi faktor membaiknya kondisi ekonomi.nn
Ilustrasi/jibiphoto
Ilustrasi/jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listianto mengatakan aliran dana asing yang masuk pada tahun ini lebih dipengaruhi pada situasi makroekonomi dalam negeri yang lebih baik dibandingkan negara lain. Indikator jangka pendek seperti inflasi yang tekendali dan nilai tukar rupiah yang tidak banyak bergejolak menjadi faktor membaiknya kondisi ekonomi.

Sementara, ekonomi domestik lebih banyak digonjang isu kenaikan Fed Fund Rate pada tahun lalu sehingga membuat situasi labil. Dengan keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa semakin meredakan isu kenaikan suku bunga bank sentral AS.

“Isu Brexit akhirnya membuat The Fed  menyatakan akan meninjau dulu seberapa besar dampak Brexit, artinya peluang utk menaikkan semakin kecil sehingga bagi negara yang menerapkan suku bunga menarik seperti negeri kita pasti akan dimasuki [dana asing],” jelasnya, di jakarta, Senin (11/7/2016).

Untuk meyakini aliran dana asing terus mengalir, Eko berpendapat pertumbuhan ekonomi harus sesuai target APBN di atas 5% atau sekitar 5,1%-5,2%. Dia mengatakan disahkannya dua UU menjelang Lebaran yakni pengampunan pajak dan APBN Perubahan belum cukup meyakinkan karena pengelolaan fiskal juga harus pruden. Namun, jika tax amnesty berhasil akan menjadi peluang meningkatnya aliran dana.

“Tax amnesty ditarget di atas Rp165 triliun, ini jadi isu menarik untuk menjaring investor atau orang-orang menanamkan portofolio di negara kita,” katanya.

Menurutnya, Indonesia masih menjanjikan keuntungan lebih besar bagi asing untuk menanamkan dananya di Tanah Air. Suku bunga dalam negeri masih menarik dengan yield 6,5%. Pada Agustus 2016, BI menetapkan 7-day Repo Rate sebagai acuan suku bunga baru yang saat ini posisinya 5,25%.

Dengan level itu, dia meyakini Indonesia masih menarik, terlebih suku bunga masih lebih tinggi dari inflasi yang secara tahunan masih 3,45%,

“Jadi suku bunga  masih lebih tinggi dari inflasi, jadi masih sangat menguntungkan kalau investasi di kita,” ucapnya.

Seperti diketahui, Bank Indonesia melaporkan aliran dana asing yang masuk ke dalam negeri hingga 24 Juni 2016  mencapai Rp97 triliun (year to date). Dana asing yang mengalir di surat utang negara dan pasar modal itu jumlahnya lebih besar dari periode yang sama di tahun lalu yang hanya senilai Rp57 triliun. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper