Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol akan melanjutkan proses integrasi pembayaran gerbang tol klaster III yang melibatkan PT Jasa Marga (Persero) Tbk selaku pengelola ruas Jakarta—Tangerang dan PT Astratel Nusantara selaku pengelola ruas tol Tangerang—Merak.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono menilai kemacetan yang terjadi di pintu ke luar tol Brebes Timur pada arus mudik lebaran 2016 tidak ada hubungannya dengan pembayaran terintegrasi.
Oleh karena itu, pada tahun ini pihaknya akan melanjutkan pengintegrasian sistem pembayaran tol untuk klaster III sambil menggalakkan transaksi non tunai kepada masyarakat.
“Maksimum dua tahun ke depan sudah tidak ada [transaksi] tunai. Karena badan usahanya banyak ada Jasa Marga, Waskita, LMS, jadi kita juga harus mengintegrasikan. Kemarin sudah mengintegasikan klaster pertama dan kedua itu pun belum semuanya, baru menghilangkan gardu saja, tapi kita sudah punya roadmap,” ujarnya, Senin (11/7/2016).
Senada, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan percepatan integrasi klaster III itu dilakukan menyusul telah terintegrasinya sistem pembayaran klaster I Jakarta--Cikampek dan Cikopo--Palimanan serta kluster II yang mencakup Palimanan--Kanci, Kanci--Pejagan, Pejagan--Pemalang yang membentang hingga Brebes Timur pertengahan Juni lalu.
"Arahnya memang ke sana. Jadi kalau masuk tol silakan gunakan epayment. Kalau tidak mau ya jangan masuk tol. Karena setiap transaksi itu interaksi antara pengguna dengan operator. Operator ingin cepat tapi pengguna pakai tunai uangnya besar lagi sama saja," ujarnya.
Dia menambahkan integrasi a ruas tol merupakan bagian dari cita-cita besar BPJT yang ingin menerapkan konsep multiland free flow pada 2018. Roadmap itu ujarnya dimulai dari tahapan Integrasi yang mewajibkan pembayaran nontunai e-payment dengan multibank.
Adapun pihaknya memprediksi penerapan integrasi pembayaran klaster III ini dapat dilakukan setidaknya dalam rentang waktu dua hingga tiga bulan mendatang setelah menyelesaikan pembahasan bersama dengan BUJT yang bersangkutan. Adanya integrasi itu diprediksi akan meniadakan setidaknya dua gerbang pemisah yang selama ini rawan menjadi titik kemacetan.
"Karena akan ada banyak yang berubah untuk mengembangkan sistemnya seperti asal tujuan, tadinya yang tinggal bayar beres sekarang kami harus tahu masuk di mana keluar di mana, perubahan kartu dan software di dalamnya," imbuhnya