Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Lintas Negara Diprediksi Turun 15%

Menteri Perdagangan China Gao Hucheng mengatakan penurunan investasi global antar negara berpotensi turun sebesar 15% tahun ini, seiring dengan perdagangan yang lesu.
Pertemuan G20 di Shanghai, China/Reuters
Pertemuan G20 di Shanghai, China/Reuters

 Bisnis.com,JAKARTA— Menteri Perdagangan China Gao Hucheng mengatakan penurunan investasi global antar negara berpotensi turun sebesar 15% tahun ini, seiring dengan perdagangan yang lesu.

Hal ini diungkapkan setelah rapat para menteri perdagangan negara anggota G-20 pada Minggu (10/1/2016).  Para perwakilan anggota G-20 berjanji akan meningkatkan usaha mereka untuk memfasilitasi perdagangan dan mendesak anggota organisasi perdagangan dunai (WTO) lainnya untuk melakukan hal serupa guna mendorong perdagangan dunia.

Para menteri melakukan pertemuan di China selama dua hari guna membahas strategi untuk meningkatkan investasi korporasi sebelum para kepala negara mengadakan pertemuan puncak di Huangzhou pada 4-5 September nanti.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (11/7/2016), Gao mengatakan para menteri memprediksi akan terjadi penurunan investasi lintas negara sebesar 10%-15% tahun ini. Selain itu, referendum Inggris yang memenangkan suara untuk hengkang dari Uni Eropa juga akan mengganggu perdagangan global dalam jangka pendek.

Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen menyebutkan G-20 akan mengadakan workshop guna mempelajari sejauh mana efek yang mungkin timbul.

 

Pada Februari, Kepala Keuangan dan Gubernur Bank Sentral China setuju untuk melakukan konsulatsi pasar valuta asing dan menegaskan kembali komitmen untuk menahan diri dari tindakan devaluasi. Sejak saat itu, pasar mata uang kemudian bergolak akibat Brexit yang menyebabkan runtuhnya nilai tukar sterling dan menyebabkan penurunan yuan China.

G-20 menentang sikap proteksionis dan mendukung pengembangan prinsip-prinsip investasi baru yang terbuka, tidak diskriminatif, transparan, dan dapat diprediksi, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper