Bisnis.com, JAKARTA - Pebisnis di pelabuhan Priok mendesak Pelindo II/IPC melakukan tata ulang pengaturan operasional terminal domestik dan internasional di Pelabuhan Tanjung Priok supaya tidak menimbulkan bertambahnya biaya logistik pengguna jasa.
Sekretaris Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta, Adil Karim mengatakan, sejak terminal operator (TO) 3 pelabuhan Priok melayani kegiatan peti kemas internasional seringkali menimbulkan kemacetan dan kepadatan di pelabuhan Priok.
"Mesti diatur kembali tata ruang pelabuhan Priok oleh Pelindo II agar arus barang bisa lebih lancar,"ujarnya kepada Bisnis, Rabu (29/6/2016).
Adil mengatakan, Alfi mendukung rencana Manajemen Pelindo II untuk menata ulang terminal Priok menjadi dedicated area.
"Pak Elvyn Dirut Pelindo II pernah menyampaikan akan tata kembali fungsi terminal di Priok menjadi dedicated area.Makanya kami dukung hal tersebut,"tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) Toto Dirgantoro mengatakan, bahwa pengoperasian terminal operator (TO) 3 di Tanjung Priok sebagai terminal petikemas internasional sangat membebani pengusaha.
Selain biayanya mahal,kata dia, terbatasnya lahan di area terminal membuat pemilik barang harus mencari lahan lain untuk penempatan kontainer.
“Area yang terbatas membuat terminal 3 belum layak untuk melayani petikemas internasional. Karena secara biaya juga semakin memberatkan pemilik barang,” kata ketua Depalindo Toto Dirgantoro.