Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AirNav Siapkan Sistem Perkuat Terminal 3 Soetta

AirNav Indonesia atau Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia mengaku belum tahu lokasi pembangunan subtower air traffic services untuk Terminal III Ultimate Bandar Udara Soekarno-Hatta, namun pihaknya sudah mempersiapkan penguatan sistem pemantauan.
AirNav Indonesia./JIBI
AirNav Indonesia./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- AirNav Indonesia atau Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia mengaku belum tahu lokasi pembangunan subtower air traffic services untuk Terminal III Ultimate Bandar Udara Soekarno-Hatta, namun pihaknya sudah mempersiapkan penguatan sistem pemantauan.

Corporate Secretary AirNav Indonesia atau Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) Ari Suryadharma menyatakan, pihaknya belum menerima konfirmasi lokasi pembangunan menara tersebut.

Menurutnya, tower eksisting dinyatakan sudah tidak bisa memantau peredaran pesawat di area Terminal Baru.

"Memang dibutuhkan menara yang lebih tinggi, kami belum tahu apakah AirNav yang akan bangun atau Angkasa Pura. Tetapi kalau sesuai penugasan sepertinya AP II yang akan bangun," ungkap Ari, Selasa (28/6).

Ari menyebut perencanaan pembangunan tersebut belum jelas, akan dibangun di lokasi eksisting dengan menambah tinggi atau membangun di lokasi baru.

"Oleh sebab itu kami juga tidak tahu berapa kebutuhan investasi untuk pembangunannya," ungkap Ari.

Direktur Teknik AirNav Indonesia Lukman F Laisa menyatakan pembangunan subtower sesuai rekomendasi Kementerian Perhubungan memang menjadi tugas dari operator bandara terkait, yakni Angkasa Pura II.

"Untuk masalah pengembangan Bandara Soetta kami tahun ini sudah menargetkan pengembangan sistem Advance Service Movement Guidance and Control System atau ASM GCS," kata Lukman.

Rencananya sampai akhir tahun ini AirNav akan meningkatkan kualitas sistem ASM GCS yang sebelumnya masuk dalam level I untuk terintegrasi ke level II.

"Kalau level I cuma bisa memantau pergerakkan pesawat saja, kalau level II sistemnya lebih sensitif, bisa memantau pergerakkan sampai mobil, bus, dan trucking," tuturnya.

Senada dengan AirNav, pihak Angkasa Pura II (AP II) juga sudah berencana membangun menara pemandu lalu lintas udara kedua atau subtower setinggi 23,5 meter. Nantinya, subtower dengan konstruksi baja tersebut akan dibangun di atas garbarata.

AP II memperkirakan pembangunan subtower akan selesai pada 20 hari ke depan, dan dapat mulai dioperasikan.

Rencananya, Angkasa Pura II akan berkoordinasi dengan AirNav Indonesia dalam penyediaan peralatan dan sumber daya manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper