Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan yang bergerak di bidang importasi dan distribusi daging sapi, PT Indoguna Utama menyatakan siap menggelontorkan 1.000 ton daging sapi dalam dua pekan ke depan melalui operasi pasar dan kerja sama dengan Toko Tani Indonesia (TTI) yang dikoordinasikan oleh Kementerian Pertanian.
Direktur PT Indoguna, Juan Effendy mengatakan perusahaannya telah memulai melakukan operasi pasar di sejumlah titik di Jabodetabek sejak pemerintah meminta para importir daging untuk menggelontorkan stoknya.
“Kami mulai dengan 5-6 titik, setiap titik itu bisa 2-3 ton dan kadang bisa ada penambahan. Mulai besok, kami akan perluas sampai 30 titik sehingga harga daging bisa turun dan lebih stabil,” kata Juan saat rombongan Menteri Pertanian berkunjung ke kantornya, Jumat (17/6/2016).
Juan menyebut saat ini stok yang dimilikinya dan akan digunakan untuk melakukan operasi pasar yaitu daging jenis CL90 (komposisi yang terdiri dari 90% daging dan 10% lemak). Jenis daging ini, menurutnya, dapat dijual dengan harga Rp70.000 per kilogram.
Tingkat harga tersebut berada di bawah level yang diharapkan Presiden Joko Widodo yaitu Rp80.000 per kilogram daging. Pemerintah sebelumnya menjanjikan akan mengganti daging para pengusaha yang digunakan untuk OP, dengan tambahan kuota impor pada periode berikutnya.
Dari data yang diperoleh Bisnis, Indoguna merupakan importir swasta dengan kuota pemasukan terbesar keempat pada kuartal II atau periode pemasukan 1 Mei hingga 30 Agustus 2016.
Berdasarkan surat persetujuan impor (SPI), perusahaan tersebut mendapatkan izin pemasukan sebesar 3.017 pada periode tersebut. Hingga 7 Juni 2016 lalu, realisasi perusahaan untuk kuota Kuartal II yaitu sebesar 332 ton atau 11%.
“Kuartal pertama lalu kami dapat kuota sekitar 15.000 ton dan untuk kuartal III sudah kami ajukan 13.000-an ton. Sejauh ini operasi pasar kami lakukan dengan bekerjasama dengan Kantor Polsek setempat,” jelas Juan.