Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

YLKI: Progam Mudik Gratis Jangan Hanya Pakai Bus Pariwisata

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menyarankan program mudik gratis yang akan diadakan oleh perusahaan swasta, badan usaha milik negara, dan pemerintah tidak hanya menggunakan bus pariwisata saja.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo (kiri) memberangkatkan bus mudik bareng gratis 2015 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/7)./Antara
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo (kiri) memberangkatkan bus mudik bareng gratis 2015 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/7)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menyarankan program mudik gratis yang akan diadakan oleh perusahaan swasta, badan usaha milik negara, dan pemerintah tidak hanya menggunakan bus pariwisata saja.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menuturkan, program mudik gratis yang akan diadakan berbagai pihak harus menggunakan bus umum reguler selain bus pariwisata.

“Sebab selama ini fenomena mudik gratis justru menggerus pengguna angkutan bus umum,” kata Tulus, Jakarta, Jumat (17/6/2016).

Dia menekankan banyak bus umum kekurangan penumpang akibat masyarakat lebih memilih pulang ke kampung halamannya dengan mengikuti program mudik gratis.

Dia menjelaskan bus umum reguler yang akan digunakan untuk mudik gratis juga harus laik. Menurutnya, penyelenggara mudik gratis bisa meminta para pengusaha otobus agar bus umum regulernya laik untuk digunakan.

Selain itu, dia menambahkan penyelenggara mudik gratis juga harus memberikan asuransi kepada para penumpang. Menurutnya, masyarakat yang ikut progam mudik gratis tetap harus mendapatkan jaminan meskipun tidak membayar.

Terkait dengan pemberian asuransi terhadap peserta mudik gratis, Tulus mengungkapkan, para penyelenggara bisa mencontoh PT Jasa Raharja yang memberikan asuransi selama 3 hari kepada para peserta mudik gratis.

Kemudian, dia berpendapat, penyelenggara mudik gratis juga harus memberikan ganti rugi apabila terjadi kecelakaan lalu lintas dan berakibat fatal bagi para peserta. Para penyelenggara mudik gratis, dia menambahkan, juga harus memfasiliasi para peserta ketika hendak kembali.

“Faktanya banyak pemudik gratis yang saat arus balik justru terlantar, karena tidak mendapatkan akses angkutan umum,” kata Tulus.

Terakhir, dia menuturkan, mudik gratis seharusnya fokus untuk pemudik pengguna sepeda motor agar dapat menekan penggunaannya. Penggunaan sepeda motor, ucapnya, kerap menyebabkan kecelakaan lalu lintas fatal dalam beberapa tahun terakhir.

Dia mengatakan, mudik gratis khusus pengguna sepeda motor saat ini hanya diselenggarakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sekitar 15.000 pemudik. Menurutnya, jumlah tersebut tidak cukup menekan lonjakan pemudik dengan sepeda motor.

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan sebelumnya mengatakan, program mudik gratis akan menggerus penumpang bus umum reguler antarkota antarprovinsi (AKAP) hingga 40%.

Berdasarkan prediksi Kementerian Perhubungan, jumlah penumpang angkutan umum pada lebaran tahun ini mencapai 17,69 juta orang. Dari total tersebut, Kemenhub memprediksi jumlah penumpang moda jalan mengalami penurunan 7,87%.

Sementara itu, penumpang moda penyeberangan, kereta api, laut, dan udara masing-masing naik sebesar 3,54%, 4,63%, 3,00%, dan 7,62%.

Adapun jumlah sarana angkutan moda jalan yang tersedia, baik itu AKAP, AKDP, dan Pariwisata, pada angkutan lebaran tahun ini mencapai 46.478 bus atau naik 1.607 bus dari tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper