Bisnis.com, SEMARANG - Puncak panen yang diperkirakan akan terjadi pada kuartal II, diyakini dapat mampu mendorong peningkatan lapangan usaha pertanian di Jawa Tengah pada periode tersebut.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng Iskandar Simorangkir mengatakan pertumbuhan pada lapangan usaha pertanian diperkirakan meningkat tajam setelah kontraksi 0,1% secara tahunan pada kuartal I/2016.
Hal itu tercermin dari besaran saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan usaha pertanian yang diprediksi mengalami peningkatan 3,92%, lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya 2,35%.
"Walaupun musim panan telah berlangsung pada kuartal I/2016, puncak panen akan mengalami pergeseran menjadi kuartal II/2016, sehingga memengaruhi hasil panen," ucapnya dalam keterangan resmi, Kamis (16/6/2016).
Pergeseran puncak panen tersebut sehubungan dengan El Nino yang terjadi pada akhir 2015. Akibatnya, musim tanam pada periode tersebut menjadi terhambat karena debit air yang terbatas.
Selain itu, tambahnya, luas tanam padi pada kuartal I/2016 mencatatkan kenaikan 13,02%, berbalik dari posisi yang terjadi pada kuartal IV/2015 yang mengalami penurunan 5,59%.
"Perkembangan pertumbuhan luas tanam ini mengindikasikan adanya peningkatan pada luas panen pada kuartal II/2016," katanya.