Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemangkasan Rantai Pasok Pangan Dalam Jangka Panjang

Pemerintah mencari solusi jangka panjang untuk menyelesaikan persoalan panjangnya rantai pasok komoditas pangan utama.

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mencari solusi jangka panjang untuk menyelesaikan persoalan panjangnya rantai pasok komoditas pangan utama.

Selama ini rantai pasok dinilai menjadi biang kerok utama liarnya fluktuasi harga komoditas pangan nasional.

Dalam rapat koordinsi sejumlah menteri terkait persoalan distribusi pangan nasinal, diputuskan upaya pemangkasan rantai distribusi tidak hanya dilakukan dalam rangka menjelang hari besar keagamaan, namun dalam durasi permanen.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar ketabilan harga dapat dipertahankan dalam jangka panjang.

Pemerintah mengklaim harga bahan pangan pokok mulai berangsur turun.

“Nantinya tim ini [dari beberapa kementerian] akan bersama-sama dengan Mendag, Menperin, dan Menkop. Tujuannya adalah memotong rantai pasok sehingga harga di tingkat petani dan pengusaha bisa menguntungkan,” jelas Amran dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (10/6).

Amran menyampaikan pembahasan secara intensif akan dilakukan oleh sejumlah kementerian tersebut. Meski tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat, rantai pasok diharapkan dapat terpotong dalam jangka panjang dan secara permanen dapat menjaga harga dalam negeri stabil.

Pemerintah kerap mengeluhkan rantai pasok yang panjang sebagai penyebab utama kenaikan harga bahan pangan pokok.

Untuk komoditas bawang merah misalnya, ditengarai ada 8 titik distribusi sehingga membuat harganya di tingkat konsumen naik 400% dari harga di tingkat petani.

Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dalam kesempatan yang sama mengatakan penyelesaian rantai pasok yang panjang diharapkan dapat diselesaikan secara menyeluruh di segala level distribusi pangan.

Thomas menyampaikan untuk membereskan rantai pasok, kementerian-kementerian terkait sepakat untuk melakukan sinergitas karena persoalan tersebut merupakan tugas yang berkaitan dengan tupoksi beberapa kementerian.

"Yang namanya rantai pasok itu kalau kita hanya membersihkan solusi pada satu mata rantai, masih banyak mata rantai lain yang bermasalah.jadi memang harus selesaikan semua kendala sekaligus," jelas Thomas.

Dari dokumen hasil rapat, disepakati tugas spesifik ddari tupoksi setiap kementerian. Pertama, Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab dalam penyeiaan pasokan pangan melalui peningkatan produksi dan peningkatan kapasitas petani, kelompok tani, dan gabungan kelompok tani.

Kedua, kementerian BUMN melakukan pembinaan kepada BUMN untuk meningkatkan stok ddan operasi pasar.

Ketiga, Kementerian Perindustrian bertanggungjawab dalam mengembangkan industri pangan primer dan olahan komoditas pangan serta koordinasi pelaku industri.

Keempat, Kementerian Perdagangan mengatur distribusi pangan, mengendalikan harga dan rantai pasok pasar, serta koordinasi dengan pelaku pasar untuk menjamin stabilitas harga. Terakhir, Kementerian Koperasi dan UKM bertanggung jawab dalam mengembangkan kelembagaan koperasi.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin menyampaikan pihaknya berupaya menyelesaikan persoalan tata niaga pangan yang menurutnya memang merupakan persoalan dari hulu hingga hilir. Sesuai tupoksinya, Kemenperin akan membenahi sektor pengolahan.

“Kami [yang bertanggung jawab] di sektor pengolahannya tentu melihat bagaimana setelah barang ini diolah lalu dijual sehingga harga di konsumen benar-benar harga yang realistis,” jelas Saleh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper