Bisnis.com, JAKARTA – Proses konstruksi pembangunan Pelabuhan Pantai Utara Jawa di Patimban, Subang, Jawa Barat diestimasi baru akan dimulai pada pertengahan tahun depan kendati Peraturan Presiden telah diteken,
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan setelah Perpres resmi ditandatangani Presiden Joko Widodo, pihaknya kini tengah menyusun tim Indonesia-Jepang terkait pembangunan proyek strategis nasional tersebut.
“Ini sedang proses dibuat, tunggu saja,” katanya, di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (8/6/2016).
Jonan mengatakan sebelum proses konstruksi dimulai, Jepang berkeinginan untuk menyusun feasibility study (FS) yang lebih komperhensif.
“Kan kalau draf kasar sudah, tapi Jepang mau bikin sendiri juga, mereka mau menyesuaikan,” ujarnya.
Dengan sejumlah proses tersebut, dia mengestimasi tahap konstruksi baru akan dimulai pada pertengahan 2017. “Mudah-mudahan tengah tahun. Bisa dibilang setahun lagi dari sekarang,” ujarnya.
Dalam rapat terbatas belum lama ini, Kementerian Perhubungan mengestimasi nilai investasi mencapai Rp40 triliun. Pendanaan pinjaman dari Jepang pun disinyalir telah tercapai usai Presiden Joko Widodo melawat ke negeri Sakura itu pada 27 Mei lalu.
Sebelumnya, Pemerintah Jepang telah menawarkan pinjaman US$2,49 miliar atau sekitar Rp34,90 triliun dengan skema Special Term Economic Purposes (STEP) loan, grace period 10 tahun dan jangka waktu pinjaman 40 tahun.
Nantinya, proyek tersebut ditarget berkapasitas hingga 7,5 juta teus dan mampu menampung sedikitnya 250.000 kendaraan dalam terminal yang terintergrasi didalam pelabuhan.
MEDIUM SPEED TRAIN
Selain pembangunan, Jonan menyebut satu proyek lainnya yang tengah didiskusikan dengan Jepang yakni revitalisasi double track Kereta Jakarta-Surabaya tengah dalam proses penyusunan FS.
Kendati demikian, dia enggan memastikan proyek tersebut sudah pasti akan bekerjasama lagi dengan Jepang.
“Belum tahu ya. Untuk FS, sebetulnya bisa 6 bulan selesai tapi asalkan Presiden Jokowi setuju,” ujarnya.
Usai kembali dari Jepang, Kepala Negara memang belum memastikan revitalisasi yang nantinya diarahkan untuk medium speed train Jakarta-Surabaya tersebut.