Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Akan Ditambah, Bila Harga Daging Tak Kunjung Turun

Pemerintah terbuka terhadap opsi penambahan kuota impor daging sapi jika stok dari pemasukkan impor belum mampu menurunkan harga daging sapi yang masih terpantau tinggi sampai saat ini.

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah terbuka terhadap opsi penambahan kuota impor daging sapi jika stok dari pemasukkan impor belum mampu menurunkan harga daging sapi yang masih terpantau tinggi sampai saat ini.
 
Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan pihaknya bisa saja menambah kuota impor dari total izin impor sebanyak 27.400 ton selama Juni sampai Idul Fitri apabila harga daging belum menunjukkan penurunan yang signfikan.
 
Meski demikian, dia mengatakan langkah tersebut harus didahului dengan pencatatan perkembangan penambahan stok yang ada.  Pasalnya, dia mengatakan pemasukkan daging impor baru berjumlah ribuan, sehingga situasi masih sangat dinamis dalam dua pekan kedepan, atau ketika daging impor diyakini telah sebagian besar masuk.
 
“Kemungkinan besar akan kita tambah lagi izin impornya [bila harga masih tinggi]. Tapi tetap harus kita pantau dulu bagaimana perkembangan stok,” katanya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (8/6/2016).
 
Sebagai catatan, volume impor daging 27.400 ton tersebut merupakan bagian dari 10.000 ton oleh Perum Bulog, 5.000 ton oleh PT Berdikari, dan 500 ton oleh PD Dharma Jaya, perusahaan BUMD DKI Jakarta yang bergerak di sektor peternakan.

Selain itu, pihak swasta kebagian jatah memasukkan lebih banyak kuota, sekitar 20.000 ton selama 3 bulan kedepan dalam rangka menekan harga hingga Rp80.000 kg.

Dari jumlah itu, Lembong memastikan ada 5-10 pihak swasta yang telah diberikan izin impor sapi. Dia enggan merinci perusahaan yang diberikan kuota untuk turut menstabilisasi harga daging tersebut.
 
Namun, dia memastikan bahwa perusahaan tersebut berkualifikasi dan memliki pengalaman dalam mengurus daging, sehingga mutu serta cara mengecer ke pasar dengan cara yang bertanggung jawab.
 
Lembong mengatakan pihaknya tidak bisa memaksa pengusaha untuk menjual harga sesuai keinginan Presiden Joko Widodo di kisaran Rp80.000/kg, namun dia mengatakan pihaknya akan memperketat pemantauan dan pengawasan rantai pasok sehingga pedagang menerapkan sesuai dengan harga wajar yang ditetapkan pemerintah.
 
“Memperlebar impor swasta dengan pengawasan pengecerannya kita perketat. Dimasa lalu kalau kita operasi pasar, seringkali kita gelontorkan ke pedagang belum tentu mereka menjual murah kan,” jelasnya.
 
Dilansir dari kemendag.go.id, harga daging sapi nasional hari ini (8/6/2016) masih terpantau tinggi di kisaran Rp116.036/kg atau masih jauh bila dibandingkan dengan target Presiden Jokowi dikisaran Rp80.000/kg.
 
Dalam kesempatan itu, Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dipanggil oleh Presiden Joko Widodo di luar agenda resmi.
 
Lembong berujar bahwa pemanggilan dilakukan untuk memaparkan update terbaru mengenai harga pangan dalam ramadan. Saat ini, dia mengatakan empat komoditas yang menjadi pantauan untuk dilakukan operasi pasar lanjutan adalah daging sapi, bawang merah, gula dan beras medium.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper