Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KA JAKARTA-SURABAYA: Pendanaan Tidak Harus Berasal dari Jepang

Pemerintah tengah mencari skema pendanaan proyek terbaik untuk optimalisasi jalur kereta api lintas Jakarta-Surabaya.
Proyek rel kereta api. /Bisnis.com
Proyek rel kereta api. /Bisnis.com

Bisnis.com, Jakarta—Pemerintah tengah mencari skema pendanaan proyek terbaik untuk optimalisasi jalur kereta api lintas Jakarta-Surabaya.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengatakan pendanaan proyek itu tidak hanya dibuka opsinya ke Jepang. Menurutnya, proyek itu juga belum ditawarkan langsung ke Jepang dan pemerintah juga belum ada pembahasan sampai ke tender sampai menunggu studi kelayakan dari Kementerian Perhubungan.

“Tidak harus dengan Jepang, tapi kan kita mencari pendanaan yang memungkinkan dan teknologi yang sudah sangat familiar, karena kita tidak mau mendatangkan kereta baru,” katanya di Gedung Bappenas, Jakarta, Jumat (3/6/2016).

Pemerintah Jepang berkeinginan untuk mengoptimalkan jalur KA di Pantai Utara Jawa itu. Sofyan mengelak proyek KA Jakarta-Surabaya yang disebutkan Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Jepang sebagai ganti rugi gagalnya negeri sakura itu untuk andil dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

“Kalau kereta cepat kan masalah pilihan saja kita. Tapi ada proyek lama yang dikerjakan dengan Jepang misalnya lanjutan Cilamaya, itu sudah lama,” ucapnya.

Menurutnya, presiden belum menjanjikan apapun ke Jepang sehingga pembahasan dengan negeri matahari terbit itu akan dilakukan kembali ketika studi kelayakan sudah rampung.

Pemerintah berkeinginan untuk memangkas waktu perjalanan jalur lintas  sepanjang 725 km itu yang dulunya 10 jam-12 jam menjadi lima jam. Jalur rel yang berkelok-kelok akan diluruskan dan jalur lintas sebidang bakal dibuat melayang atau ke bawah.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper