Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Walhi Apresiasi Perusahaan Perkebunan Pencegah Kebakaran

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) memberi apresiasi kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit yang peduli terhadap pencegahan kebakaran hutan dan lahan yakni Amara Group, anak perusahaan PT Plantindo Agro Subur (PAS).
Kepulan asap akibat pembakaran lahan di kaki Gunung Nilo terlihat dari Desa Sungai Tebal, Lembah Masurai, Merangin, Jambi, Selasa (20/10)./Antara
Kepulan asap akibat pembakaran lahan di kaki Gunung Nilo terlihat dari Desa Sungai Tebal, Lembah Masurai, Merangin, Jambi, Selasa (20/10)./Antara

 

Bisnis.com, JAKARTA - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengapresiasi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang peduli terhadap pencegahan kebakaran hutan dan lahan yakni Amara Group, anak perusahaan PT Plantindo Agro Subur (PAS).

 

Manajer Penanganan Bencana Walhi Mukri Friatna mengungkapkan perusahaan perkebunan tersebut telah mengadakan pelatihan terhadap Masyarakat Peduli Api dan simulasi pencegahan kebakaran lahan dan kebun.

 

“Pelatihan dan simulasi pencegahan kebakaran lahan dan kebun berlangsung di kantornya yang ada di Desa Teluk Haur, Kecamatan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan,” ucapnya dalam siaran pers, Kamis (26/5/2016).

 

Dia menjelaskan, pelatihan yang berlangsung pada pertengahan Mei 2016 selama sepekan tersebut, diikuti 35 perwakilan Masyarakat Peduli Api dari tujuh desa di sekitar perkebunan.

 

“Kita harus memberi apresiasi. Harusnya semua perusahaan juga melakukan hal yang sama, dan menjadikan upaya tersebut sebagai suatu kewajiban,” katanya.

 

Menurutnya, langkah-langkah preventif memang harus dilakukan karena selama 18 tahun terjadinya kebakaran hutan dan lahan selama ini, selalu cenderung saling menyalahkan. Hanya saja, perusahaan hendaknya memperhitungkan sumber daya manusia dan sumber daya air, agar upaya pencegahan bisa optimal.

 

“Untuk itu, upaya pencegahan tersebut seharusnya juga dilakukan perusahaan lain. Namun, memang harus serius dan penuh kesungguhan,” bebernya.

 

Pakar Hukum Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat Dermawati Sihite menerangkan, upaya tersebut sangat efektif, karena bisa menjadi gerakan yang masif. Pencegahan tidak akan maksimal, jika hanya berharap pada perusahaan atau pemerintah saja.

 

“Makanya, saya memberi apresiasi terhadap upaya pencegahan yang dilakukan perusahaan, termasuk dengan melibatkan masyarakat,” papar Emma.

 

Tidak kalah penting, lanjutnya, pendekatan sosiologis kepada masyarakat agar mereka bisa memahami mengenai kerugian jika terjadi kebakaran.

 

“Ketika kepada mereka disodorkan berbagai ancaman pidana, maka mereka akan melawan. Makanya, kita harus berbicara kepada mereka mengenai dampak kebakaran, termasuk pengaruh kesehatan dan ekonomi,” terangnya.

 

Direktur Area Kalimantan Selatan Amara Group Didik Martanto menegaskan kebakaran lahan dan hutan menimbulkan kerugian sangat besar. Baik dari aspek finansial, lingkungan, maupun kesehatan masyarakat. Tidak ada satu pun keuntungan diperoleh perusahaan dengan kebakaran lahan. Biaya perusahaan untuk melakukan perawatan dan pencegahan, jauh lebih hemat dibandingkan jika terjadi kebakaran. Sebaliknya, kebakaran juga mengakibatkan stagnasi pada sawit. Pelepah sawit ikut terbakar sehingga produksi menjadi drop.

 

“PT PAS juga membentuk Team Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (TKTD), Upaya pencegahan itu sendiri sudah dimulai sejak landclearing, termasuk saat membentuk blok-blok, parit, tanggul, dan embung. Dengan alat berat, material pohon galam yang ditumbangkan kemudian ditimbun. Selain menjadi mulsa dan pupuk, juga untuk meniadakan material umpan api yang memancing kebakaran,” tutupnya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Atiqa Hanum
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper