Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kilang Tuban Ditargetkan Beroperasi 2021

Kilang Tuban ditargetkan beroperasi 2021 setelah PT Pertamina (persero) dan Rosneft, perusahaan asal Rusia menandatangani kerangka kerja sama pembangunan Kilang Tuban setelah melalui proses pengadaan dengan beberapa investor lainnya.
Direktur utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto (kedua kiri) memantau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Krueng Raya, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Aceh, Selasa (10/5)./Antara
Direktur utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto (kedua kiri) memantau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Krueng Raya, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Aceh, Selasa (10/5)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kilang Tuban ditargetkan beroperasi 2021 setelah PT Pertamina (persero) dan Rosneft, perusahaan asal Rusia menandatangani kerangka kerja sama pembangunan Kilang Tuban setelah melalui proses pengadaan dengan beberapa investor lainnya.

Dalam acara tersebut, turut hadir Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja yang mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said serta Vice President of Refining, Petrochemical, Commerce dan Logistics Rosneft Didier Casimiro.

Selain Rosneft, perusahaan lain yang sempat muncul menjadi pesaing adalah Saudi Aramco, Sinopec, perusahaan asal China, Kuwait Petroleum International dan konsorsium PTT Thailand dan Thai Oil. Selain itu, ditunjuknya Rosneft menambah peluang kerja sama lainnya yaitu akusisi aset-aset hulu migas Rosneft di Rusia. 

Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, perusahaan lain yang menunjukkan ketertarikannya pada proyek ini telah memiliki rapor yang baik. Namun, melalui beberapa pertimbangan seperti kemampuan menyuplai minyak mentah, struktur keuangan, pengalaman mengoperasikan kilang, pengalaman berinvestasi di luar negeri, pengalaman membangun kilang dan kesesuaian strategi pembangunan yang menguatkan Rosneft dibanding kandidat lain.

Adapun, Rosneft juga menawarkan percepatan masa pembangunan, kesediaan membangun infrastruktur juga peluang penjajakan kerja sama lain di sektor hulu yang menjadi nilai tambah.

Dengan terpilihnya Rosneft, ditargetkan kilang bisa beroperasi pada 2021. Dwi memperkirakan proyek senilai US$13 miliar itu pada 2018 bisa dimulai proses pengadaannya sehingga pada 2021 pembangunan fisik telah selesai.

"Jadi komitmennya sudah dibuat bahwa Kilang Tuban ditargetkan on stream 2021," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Kilang berkapasitas 300.000 barel per hari itu masuk sebagai proyek strategis nasional dalam Peraturan Presiden No.146/2015 dan daftar proyek prioritas dalam peraturan menteri koordinator bidang perekonomian No.12/2015. Percepatan pembangunan kilang dilakukan mengingat minimnya kilang dalam negeri ketika konsumsi bahan bakar minyak menyentuh angka 1,6 juta barel per hari.

Dwi menyebut, kilang terakhir yang terbangun adalah Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat pada 1994 dan Kilang Kasim di Sorong, Papua pada 1997.

Sebagai gambaran, kilang yang ada saat ini menampung 1,6 juta barel minyak mentah yang berasal dari 850.000 barel di kilang eksisting dan 750.000 barel dari revitalisasi empat kilang program Refining Development Masterplan Program (RDMP).

Kilang milik Pertamina ini pun masih kekurangan kapasitas 1 juta barel. Saat ini, masih berjalan proses pengembangan empat kilang yakni Kilang Balongan, Balikpapan, Cilacap dan Dumai dengan penambahan dua kilang lain 10 tahun ke depan.

"Sejalan dengan kebijakan pemerintah maka telah direncanakan beberapa pengembangan kilang dengan 4 proyek upgrading kilang, dengan 2 kilang baru yang akan selesai dalam 10 tahun yang akan datang."

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper