Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyambut baik keinginan PanaHome Jepang untuk membantu pembangunan perumahan kelas menengah ke bawah di Indonesia.
Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono mengatakan dirinya berharap pihak PanaHome bisa membantu program sejuta rumah. “Saya berharap teknologi yang dipergunakan oleh Panahome dapat menggunakan bahan material lokal sebanyak mungkin,” katanya melalui siaran pers, Selasa (24/5/2016).
Hal tersebut disampaikannya saat menerima Chairman and Shareholder Panasonic Gobel Group, Rachmad Gobel beserta Presiden Direktur Panahome Jepang Fujii, Direktur Panahome Koyama, Presdir Panahome Gobel Indonesia Tanaka dan Direktur Panasonic Asia Nagano di ruang kerjanya, Senin (23/5).
Dalam pertemuan ini, mantan Menteri Perdagangan, Rachmad Gobel mengemukakan keinginan Presdir Panahome Jepang untuk membantu pembangunan perumahan kelas menengah ke bawah di Indonesia.
Sebelumnya, PanaHome Corporation melalui anak perusahaan PanaHome Asia Pacific Pte, Ltd (PHAP) bersama PT Gobel International (GI) mencapai kesepakatan untuk mendirikan perusahaan baru bernama PT PanaHome Gobel Indonesia (PHG).
Kesepakatan tersebut dituang dalam joint venture agreement yang ditandatangani kedua pihak pada Senin, 16 Mei 2016 lalu. Perusahaan yang fokus kepada peyediaan teknologi perumahan dan berbagai solusi lainnya ini akan didirikan untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Menanggapi tawaran PanaHome, Basoeki meminta kepada Dirjen Penyedian Perumahan, Syarif Berhanudin, yang mendampingi Menteri Basuki, untuk segera mengkaji kemungkinan ini.
Menurut Presiden Direktur PanaHome Jepang Mr. Fujii, Panahome Jepang juga memiliki teknologi dalam membangun Smart City yang berwawasan lingkungan yang mampu mengurangi pembuangan emisi CO2.
Diharapkan Panahome menjadi pemicu perusahaan Jepang lainnya untuk berinvestasi di bidang perumahan di Indonesia. “Mudah-mudahan teknologi yang kami bawa ini bisa membantu Negara-negara sahabat dalam mengembangkan Smart City dalam rangka mngurangi emisi CO2,” ujar Fujii.