Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sriwijaya Air Group gandeng Transnusa Terbangi NTT

Kelompok bisnis milik keluarga Chandra Lie, Sriwijaya Air Group menggandeng maskapai Transnusa Aviation guna melayani sejumlah rute penerbangan di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Bisnis.com, JAKARTA—Kelompok bisnis milik keluarga Chandra Lie, Sriwijaya Air Group menggandeng maskapai Transnusa Aviation guna melayani sejumlah rute penerbangan di wilayah Nusa Tenggara Timur.
 
Rute penerbangan tersebut a.l. Kupang–Ende (pulang pergi/PP), Kupang–Ruteng, Kupang Bajawa (PP), Kupang–Larantuka (PP) dan Kupang–Alor (PP). Adapun, kerjasama tersebut mulai berjalan mulai 23 Mei 2016.
 
Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Group Agus Soedjono mengatakan Sriwijaya Air Group nantinya akan menjadi operator pada rute penerbangan yang dimiliki Transnusa Aviation tersebut.
 
“Melalui aliansi strategis ini, rute penerbangan menuju ke Nusa Tenggara Timur akan lebih terintegrasi dengan rute penerbangan lainnya di seluruh pelosok Indonesia, yang dimiliki oleh Sriwijaya Air Group,” katanya, Kamis (19/05).
 
Agus menjelaskan kelima rute penerbangan tersebut nantinya akan dilayani satu hari sekali dengan menggunakan pesawat Fokker 50 berkapasitas 52 kursi. Dia menjelaskan pesawat yang digunakan tersebut merupakan milik Transnusa Aviation.
 
Meski demikian, lanjutnya, pesawat tersebut nantinya menggunakan atribut NAM Air, selaku anak usaha dari Sriwijaya Air, termasuk corporate identity, brand identity, kru pesawat hingga kru di bagian layanan sebelum dan sesudah penerbangan.
 
“Skema operasi ini juga sudah mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan. Kami harap dengan kerjasama ini, selain memperluas network Sriwijaya Air Group, juga bisa menambah pangsa pasar maskapai,” tuturnya.
 
Saat ini, Sriwijaya Air Group mengoperasikan 47 pesawat, terdiri dari B737-900ER, B737-800NG, B737-300, dan B737-500. Sriwijaya Air memiliki 43 kota tujuan domestik dan 7 rute regional. Sementara NAM Air memiliki 23 kota tujuan domestik dan 1 rute regional.
 
Sementara itu, Managing Director Transnusa Aviation Bayu Sutanto mengatakan kolaborasi antar maskapai tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan pada industri penerbangan, terutama di Amerika Serikat.
 
“Di Ameriksa itu biasa, misalnya American Airline dengan American Eagle, atau Lufthansa Airline dengan Lufthansa ekspress. Jadi kerjasama kita ini adalah kolaborasi antara airline besar dengan airline regional atau feeder,” ujarnya.
 
Bayu optimistis kerjasama tersebut akan membuat pangsa pasar Transnusa bertambah besar, sekaligus mendongkrak kinerja pendapatan. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan kerjasama tersebut akan bertambah ke rute-rute lainnya.
 
Sekadar informasi, Transnusa Aviation merupakan maskapai yang melayani penerbangan berjadwal di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Selain penerbangan berjadwal, Transnusa juga melayani penerbangan carter.
 
Saat ini, Transnusa mengoperasikan sejumlah pesawat jet dan baling-baling antara lain Fokker 50, ATR 42-600, Fokker 70 dan Bae 146-100. Rencananya, Transnusa akan menambah dua unit baru ATR 72-600 mulai kuartal II/2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper